MANADO|ProNews- Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan, terus didesak untuk mengusut dugaan korupsi dalam proyek pekerjaan revitalisasi Danau Tondano yang dilakukan oleh PT Bumi Karsa.

Dugaan korupsi ini muncul setelah data yang diperoleh media ini menunjukkan adanya indikasi pelanggaran hukum dalam pelaksanaan proyek APBN senilai ratusan miliar rupiah ini.

Dari informasi yang diperoleh, terungkap bahwa material batu gunung dan material teras untuk timbunan, yang digunakan dalam proyek tersebut berasal dari sejumlah lokasi galian C yang diduga tidak memiliki izin resmi dari dinas terkait.

Selain itu, Kapolda Sulawesi Utara juga didesak untuk memeriksa kedekatan mantan oknum perwira penting Polres Minahasa, yang ternyata diam-diam diduga kuat memiliki hubungan dekat dengan salah satu pengusaha galian C, sebut saja CJ alias Jerol.

Dimana dari video dan sejumlah foto yang beredar, terkuak bahwa mantan oknum perwira dan sejumlah oknum pejabat Polres Minahasa, pada tanggal 16 Januari 2024 malam, turut hadir dalam acara pesta peringatan hari ulang tahun yang digelar dirumah oknum pengusaha tersebut, yang beralamat di Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa.

Bahkan dalam video yang beredar ini, Mantan oknum petinggi Polres Minahasa dan jajarannya, juga sangat terlihat tampak akrap dengan pengusaha ini.

“Diduga hubungan keakraban mereka sudah berlangsung cukup lama.

Keberadaan mereka dalam acara tersebut menjadi sorotan, mengingat keterlibatan Jerol di galian C tersebut-sebut juga punya peran penting yang seharusnya juga di usut oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Apa lagi praktik galian C ilegal yang memasok matrial ke proyek revitalisasi Danau Tondano ini, tengah menjadi sorotan publik. Dan nama oknum pengusaha ini juga sempat disorot warga, sehingga sangat wajar jika kehadiran mereka di rumah oknum pengusaha ini patut dicurigai, “ungkap sejumlam sumber media ini.

“Jangan-jangan kasus ini enggan diungkap lantaran mantan petinggi Polres dan sejumlah oknum jajarannya, punya hubungan dekat dengan oknum pengusaha tersebut, kata sumber terpercaya media ini yang minta agar namanya tidak disebut.

Mereka juga menaruh harapan besar kepada Kapolres Minahasa yang baru, AKBP Sophian, agar dapat menjadi Kapolres yang jujur, memiliki keberanian, ketegasan serta mau mengayomi para pencari keadilan.

Dengan demikian penegakan hukum di Wilayah hukum Polres Minahasa akan dapat dicapai sesuai harapan masyarakat.

“Kapolres ke depan harus memiliki keberanian untuk mengatakan kalau salah ya harus katakan salah, kalau benar ya harus dibela dalam konteks hukum,” kata sejumlah sumber dan masyarakat Minahasa.

[**/arp]