TOMOHON|ProNews- Diskusi tentang sejarah pembentukan Kota Tomohon menjadi sorotan utama setelah Keis Kainde, salah satu tokoh pejuang dalam proses pemekaran Kota Tomohon, mengusulkan pentingnya keterbukaan informasi yang benar mengenai proses pembentukan Kota Tomohon sejak pra pembentukan Kota, sosialisasi pembentukan, hingga peresmian kota Tomohon yang kini baru menapaki HUT ke-21.

Kainde menekankan pentingnya kejelasan peran serta kontribusi para tokoh yang mengaku sebagai pejuang dalam pembentukan Kota Tomohon.

Dalam perbincangannya dengan wartawan media ini, di Rumah Kopi Novita di pusat kota Tomohon, pada Selasa (30/1/2034) sore.

Kainde menegaskan bahwa sejarah pembentukan kota Tomohon harus dipersentasekan secara terbuka.

Menurutnya, semua pihak yang mengklaim diri sebagai pejuang harus dapat mempresentasikan dan memperjelas bagaimana kontribusi serta perjuangan yang mereka lakukan dalam proses tersebut.

Kainde juga menyampaikan kekecewaannya terhadap minimnya undangan pada Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-21 Kota Tomohon.

Ia menilai bahwa hanya 27 orang tokoh pejuang pembentukan Tomohon yang diundang, merupakan suatu sesuatu yang memprihatinkan mengingat masih banyak lagi para pelaku pejuang yang tidak diundang dalam rapat Paripurna Istimewa tersebut.

Terkait hal ini, upaya untuk membuka kembali sejarah terbentuknya Kota Tomohon merupakan ajakan yang positif, kata Kainde.

Menurutnya, dengan keterbukaan mengenai sejarah pembentukan kota, diharapkan akan terungkap dengan jelas kontribusi serta peran tokoh-tokoh dalam pembentukan kota.

Hal ini juga menjadi langkah penting dalam memperkuat kesatuan dan rasa kebersamaan dalam masyarakat Kota Tomohon.

Melalui pembukaan kembali sejarah pembentukan kota, Kainde berharap kejelasan dan kebenaran mengenai peran serta kontribusi para tokoh pejuang dapat terungkap.

Dan semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut diharapkan dapat memperoleh pengakuan yang layak atas peran serta kontribusi mereka demi kemajuan Kota Tomohon.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Kopi Novita ini, Hadir juga sejumlah Tokoh Pejuang lainnya seperti Judie Turambi, Josis Ngantung, Hendrik A Runtu, dan sejumlah tokoh masyarakat Kota Tomohon lainnya.

[**/arp]