MINAHASA- Perkemahan Hari Pramuka Tahun 2024 yang direncanakan berlangsung dari tanggal 13 hingga 18 Agustus di Bumi Perkemahan Desa Kaayuran Atas, Kecamatan Langowan Selatan, tiba-tiba ditunda oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Minahasa.
Keputusan ini menimbulkan spekulasi yang mengarah pada dugaan adanya kepentingan politik terkait pencalonan Wakil Ketua Kwarcab Minahasa, Youla Lariwa Mantik, S.H., M.H. (YLM) sebagai bakal calon (Bacalon) Bupati Minahasa dalam Pilkada 2024.
Ketua Kwarcab Minahasa, Dra. Fenny Ch. Lumanauw, S.I.P., melalui Sekretaris Kwarcab, Kak Alfret Mandolang, menjelaskan bahwa alasan penundaan adalah karena lokasi perkemahan sudah tidak dapat digunakan, sebab area tersebut telah ditanami tomat.
“Jadi bukan dibatalkan, tapi ditunda,” kata Alfret pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Namun, penjelasan tersebut tidak mampu meredam kecurigaan di kalangan pengurus dan masyarakat.
Beberapa pengurus Kwarcab Minahasa yang tidak ingin disebutkan namanya menilai penundaan ini tidak lepas dari faktor politik, terutama karena YLM, yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia perkemahan, sedang berada di puncak popularitas dan elektabilitas dalam survei Pilkada Minahasa 2024.
“Mereka takut, jangan sampai acara ini meningkatkan elektabilitas Kak Youla, terutama karena hasil survei Kak Youla terus naik sejak bulan lalu,” ungkap salah satu pengurus Kwarcab.
Sikap serupa juga disampaikan oleh Kak Michael Rumate, Pelatih Nasional Pramuka, yang menyayangkan penundaan tersebut.
“Pramuka adalah kegiatan yang positif bagi generasi muda, dan penundaan ini sangat disayangkan karena kegiatan perkemahan ini sudah menjadi program tahunan Kwarcab Minahasa,” tegasnya.
Youla Lariwa Mantik sendiri mengaku kaget atas penundaan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa persiapan perkemahan sudah mencapai 80 persen dan surat edaran kepada para Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan di seluruh Minahasa telah dikirimkan.
“Apakah ini ada kaitannya dengan politik? Mengapa kegiatan rutin ini tiba-tiba ditunda tanpa alasan yang jelas?” tanyanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Minahasa, Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si., yang juga merupakan Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Minahasa, mengaku tidak mengetahui perihal penundaan ini.
“Saya kurang tahu, nanti saya cek, ini ranahnya Pramuka,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Penundaan mendadak ini semakin memperkuat spekulasi di tengah masyarakat mengenai adanya motif politik di balik keputusan tersebut.
Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang bisa menjelaskan alasan sebenarnya di balik penundaan perkemahan Pramuka 2024 ini.
[**/ARP]