TOMOHON– Masyarakat Kota Tomohon, yang dikenal sebagai kota dengan toleransi tinggi, dibuat resah oleh sebuah postingan akun palsu yang menyebarkan isu SARA menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Akun bernama Meweteng Wewene di grup Facebook Tomohon Tangguh memposting konten provokatif yang menyinggung salah satu agama, dengan tujuan memecah belah warga.

Postingan tersebut berisi kolase foto para mantan Wali Kota Tomohon, seperti B.S. Tangkawarouw, Jefferson Rumajar, Jimmy F. Eman, Caroll J.A. Senduk, dan Penjabat Wali Kota Fereydi Kaligis, yang disertai dengan caption provokatif:

“FAKTA SEJARAH MEMBUKTIKAN PEMIMPIN TOMOHON DARI DAHULU SAMPAI SEKARANG, SOSOK PENATIA PRIA KAUM BAPA GMIM…” disertai tagar seperti #gmimkompak, #gmimhebat, dan #gmimpemersatu.

Konten bernuansa SARA ini dikhawatirkan dapat memicu konflik antarumat beragama yang selama ini hidup dalam keharmonisan di Tomohon.

Terlebih, isu agama dan identitas seringkali digunakan sebagai alat politik untuk meraih dukungan dalam kontestasi Pilkada, sesuatu yang sangat tidak diinginkan oleh masyarakat luas.

Tokoh agama dan masyarakat Tomohon mengimbau warga agar tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan sampai kita terpecah karena isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah. Kita harus bijak dalam bermedia sosial,” tegas salah satu pemuka agama setempat.

Sementara itu, pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penyebar hoaks dan konten provokatif yang merusak keharmonisan dan toleransi di Kota Tomohon.

Masyarakat juga diingatkan untuk melaporkan akun-akun mencurigakan dan menghindari penyebaran informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Pilkada 2024 diharapkan tetap berlangsung damai dengan masyarakat yang menjunjung tinggi prinsip toleransi, kerukunan, dan persatuan yang telah lama menjadi ciri khas Kota Tomohon.

[**/ARP]