TOMOHON– Setelah gelaran debat publik ketiga yang diselenggarakan oleh KPU Kota Tomohon pada Rabu (13/11/2024), serangan fitnah kembali diarahkan kepada pasangan calon (Paslon) Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM).

Isu-isu liar tersebut, yang disebarkan oleh buzzer dan sejumlah oknum jurnalis bayaran yang diduga berafiliasi dengan pesaing mereka, langsung mencuri perhatian di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp dan Facebook.

Tujuannya jelas, yakni untuk menurunkan elektabilitas WLMM yang terus menunjukkan tren positif dalam berbagai survei.

Menurut data dari lembaga survei nasional dan polling media sosial, pasangan WLMM terus meraih hasil unggul dengan elektabilitas yang selalu berada di atas 50%, bahkan dalam polling terbaru yang dilakukan oleh salah satu stasiun TV lokal.

Keunggulan ini semakin menegaskan posisi mereka sebagai kandidat terdepan dalam Pilkada Tomohon 2024.

Pernyataan Wenny Lumentut Diputarbalikkan

Salah satu isu yang dipermasalahkan oleh para buzzer adalah pernyataan Wenny Lumentut mengenai keterlibatan petugas keamanan dalam politik praktis.

Dalam debat publik, Wenny mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya pemberdayaan poskamling dan pengaruh politik praktis yang melibatkan petugas keamanan.

Beberapa pihak kemudian menuduh bahwa Wenny sedang menyinggung aparat TNI dan Polisi.

Namun, Wenny menegaskan bahwa yang dimaksud dalam pernyataannya adalah petugas Linmas yang berjaga di poskamling, bukan aparat TNI atau Polisi.

“Saya kan dalam posisi menanggapi pernyataan Paslon nomor 1 tentang poskamling yang tidak diberdayakan lagi.

Saya mengakui hal itu benar karena banyak petugas keamanan di poskamling yang terlibat politik praktis.

Nah, petugas keamanan di poskamling itu siapa? Apa TNI atau Polisi? Kan Linmas yang berjaga di situ,” terang Wenny Lumentut, membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Wenny Lumentut juga menyayangkan tindakan pihak lawan yang terus-menerus mengedarkan informasi yang tidak benar untuk merusak citra dirinya dan WLMM.

Meskipun serangan fitnah itu semakin gencar, Wenny mengingatkan bahwa niat dirinya maju sebagai calon Walikota adalah untuk memajukan Tomohon dan mensejahterakan masyarakatnya.

“Tapi sudahlah, tidak apa-apa. Biarkan nanti masyarakat Kota Tomohon yang menilai. Yang penting saya ini tulus untuk seluruh rakyat Kota Tomohon. Saya maju sebagai calon Walikota dengan niat baik untuk memajukan Kota Tomohon dan mensejahterakan masyarakatnya,” ujar Wenny dengan tenang, menunjukkan sikap optimis dan tidak terpengaruh oleh serangan negatif.

Meskipun diterpa berbagai isu negatif, WLMM terus menunjukkan elektabilitas yang signifikan.

Berdasarkan polling terbaru, pasangan ini tetap unggul dengan persentase di atas 50%, jauh melampaui pesaing mereka.

Dukungan masyarakat terhadap WLMM juga semakin solid, seiring dengan visi dan misi mereka yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, peningkatan kualitas pendidikan, dan infrastruktur di Kota Tomohon.

Michael Mait dalam wawancara singkat pasca-debat menegaskan, “Kami fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program kami nyata, dan kami siap bekerja demi Tomohon yang lebih maju.”

Ketua Tim Pemenangan WLMM, Andy Raymond Sengkey, mengimbau agar masyarakat Kota Tomohon lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial.

Ia menegaskan bahwa penyebaran isu fitnah dan berita palsu menjelang Pilkada bukanlah hal baru.

Oleh karena itu, publik diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh narasi negatif yang tidak berdasar.

“Penyebaran isu-isu fitnah dan berita palsu menjelang Pilkada bukanlah hal baru.

Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi negatif yang tidak jelas asal-usulnya,” ujar Andy Raymond Sengkey saat di wawancarai wartawan, didampingi oleh Ketua 1 Elite Army Rajawali, Raffi Tuda Rengkung.

Dengan pemungutan suara yang semakin dekat, pasangan WLMM tetap optimis bahwa masyarakat Tomohon akan memilih berdasarkan hati nurani dan visi yang jelas untuk masa depan kota mereka.

“Kami percaya bahwa masyarakat Tomohon akan memilih dengan bijak, berdasarkan visi yang jelas dan program nyata yang kami tawarkan untuk kemajuan kota ini,” pungkas Andy Raymond Sengkey.

Seiring berjalannya waktu, WLMM berharap masyarakat tetap fokus pada rekam jejak, visi, dan misi yang diusung, dan tidak terpengaruh oleh berbagai isu yang sengaja diciptakan untuk menurunkan elektabilitas mereka.

[**/ARP]