MINAHASA– Gaji guru di Kabupaten Minahasa kembali mengalami keterlambatan. Seharusnya gaji yang biasa dicairkan pada tanggal 3 Desember, hingga hari ini, 10 Desember 2024, belum juga diterima.
Para guru pun mulai meluapkan kekesalan mereka, mengingat keterlambatan ini terjadi menjelang Natal, saat kebutuhan keluarga meningkat.
“Setiap hari kami harus keluar biaya untuk ke sekolah, belum lagi untuk kebutuhan keluarga kami.
Apalagi sudah menjelang Natal, banyak pengeluaran, tapi kenapa kok jadi terlambat begini,” keluh sejumlah guru yang meminta namanya tidak dipublikasikan, pada Selasa (10/12/2024).
Keterlambatan ini mengganggu stabilitas keuangan banyak guru yang bergantung pada gaji tersebut.
Mereka berharap pemerintah daerah segera menuntaskan persoalan ini, mengingat mereka sudah menunggu selama lebih dari seminggu dari jadwal yang telah ditentukan.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Pendidikan menyampaikan pemberitahuan resmi terkait keterlambatan tersebut.
Melalui surat yang diterima oleh Kepala Satuan Pendidikan di seluruh Kabupaten Minahasa pada 10 Desember 2024, dijelaskan bahwa ada perubahan dalam struktur jabatan dan sistem keuangan di Dinas Pendidikan.
Surat tersebut menginformasikan bahwa Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Bapak Hendrie R.L. Tompodung, S.Pd, telah memasuki masa purna bhakti dan digantikan oleh Bapak Frandky S. Waworuntu, SH, MAP sebagai pelaksana tugas.
Akibat peralihan ini, penyaluran Tunjangan Profesi Guru, Tambahan Penghasilan Guru, Gaji P3K, dan Gaji GTT Non Sertifikasi mengalami sedikit keterlambatan.
Pihak Dinas Pendidikan pun meminta para guru untuk bersabar sembari menunggu proses administrasi yang sedang berlangsung dengan pihak Bank Sulut Go cabang Tondano.
Keterlambatan ini tentu saja menjadi beban tersendiri bagi para guru, yang sudah mengabdi di dunia pendidikan dengan penuh dedikasi.
Masyarakat berharap agar masalah ini dapat segera terselesaikan, mengingat dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para guru, tetapi juga oleh keluarga mereka, terutama di tengah situasi ekonomi yang semakin sulit menjelang akhir tahun.
[**/ARP]