MANADO|ProNews.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara menggelar rapat koordinasi (rakor) penguatan kelembagaan dalam rangka pengawasan tahapan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota, selama tiga hari Senin-Rabu (28-30/08).

Ketua Bawaslu Prov. Sulut, Dr. Ardiles MR Mewoh, S.IP., M.Si mengatakan, tujuan kegiatan untuk bersilahturami dan menjalin kebersamaan.

“Kita memiliki momentum ini sangat baik. Karena saat tahapan pencalonan, kita mengakhiri periode Bawaslu kab/kota dan memulai periode baru,” ujarnya dalam sambutan, seperti dilansir dari laman resmi Bawaslu Sulut.

Ia berharap, agar silahturahmi yang digelar, tak akan putus.

Karena, menurutnya, ucapan selamat lebih berarti ketika disampaikan pada orang-orang yang selesai menjalankan tugas.

“Yang baru dilantik jangan cepat puas ketika diberi selamat. Karena yang paling enak itu ucapan selamat diberikan ketika selesai menjalankan tugas,” pesan Ardiles pada rakor yang diikuti para Anggota Bawaslu Kab/Kota se-Sulut yang baru dilantik dan periode sebelumnya.

Khusus kepada para personil Bawaslu yang lama, dia mengakui, banyak hal yang sudah dilakukan selama bertugas.

Untuk itu, diharapkannya juga, bisa terus menjaga silahturahmi.

Termasuk, lanjut Mewoh, dalam hal memberikan kritikan dan masukan kepada yang baru.

“Intinya tak putus komunikasi,” tukas dia.

Diingatkannya kepada yang baru dilantik, jangan merasa ini suatu hal yang baru untuk memulai berbagai hal, apalagi hal yang kurang baik.

“Kami ini hanya penyelenggara. Tapi, yang punya pemilu ini, yakni peserta pemilu dan pemilih. Harus membangun kedekatan. Bukan membuat jarak. Supaya dalam melaksanakan tugas kita tahu siapa yang kita layani,” tutur mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut ini, didampingi Pimpinan Bawaslu Sulut lainnya, yakni; Donny Rumagit, STP., SH, Erwin F. Sumampouw, SP., MAP, dan Steffen S. Linu, SS., MAP, serta Kepala Sekretariat, Aldrin Christian, SSTP.

Ia menambahkan, momentum ini adalah silahturahmi bangun komitmen bersama, terutama secara kelembagaan untuk mengawasi pemilu sesuai yang diinginkan banyak orang.

Ditegaskannya, Bawaslu terus berkomitmen untuk tingkatkan kinerja pengawasan.

Bawaslu kabupaten/kota periode sebelumnya, menurut doktor administrasi publik ini, sudah hasilkan banyak catatan positif dalam melakukan pengawasan.

“Paling terakhir sebelum menyelesaikan masa jabatan, kita sudah menyelesaikan tahapan pemutakhiran daftar pemilih. Dalam catatan kami ada 3.048 rekomendasi atau saran perbaikan yang dikeluarkan Bawaslu selama tahapan itu. Ada 1.645 di desa/kelurahan, 877 di kecamatan dan 525 di kabupaten/kota,” beber dia.

Selain itu juga, imbuhnya, telah menyelesaikan 17 penyelesaian sengketa proses pemilu.

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini menguraikan, 15 selesai di mediasi dan 2 lanjut adjudikasi, yakni Kota Manado dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Ini kerja Bawaslu,” tandas dia.

Itu sebabnya, dimintanya, jajaran Bawaslu yang baru untuk langsung action dan tak perlu tunggu lama.

“Kedepan komitmen ini akan terus kita lakukan. Kita kedepankan pencegahan. Kedepankan langkah pencegahan untuk lakukan pengawasan. Kalau tak berhasil barulah kita menindak sesuai ketentuan perundang-undangan,” terang pimpinan Bawaslu Sulut berlatar belakang akademisi ini.

Ia berharap, jajaran baru terbentuk tetap kuat, tegakkan integritas dalam melakukan pengawasan.

(*/Rev)