MANADO|ProNews.id – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan kian meluas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara memperkirakan, seribuan hektare kawasan Hutan Lindung ini, habis terbakar.
“Hingga sekarang ini belum terkonfirmasi apa yang menjadi penyebab kebakaran kawasan hutan lindung tersebut,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Mitra, Dontry Wongkaren, Minggu (03/09) di Manado.
Ia menyebutkan, kebakaran kawasan hutan tersebut, terjadi sejak hari Jumat (01/09), dan kobaran api berhasil dipadamkan oleh aparat pemerintah desa dan kecamatan dibantu masyarakat sekitar.
“Namun, api kembali muncul di hari Sabtu (02/09) dan masih terus berkobar hingga hari ini,” ungkapnya, seperti dilansir dari antaranews.com.
Menurut Dontry, api bahkan terjadi di beberapa titik dan semakin meluas, karena embusan angin yang bertiup cukup kencang di kawasan tersebut.
“Hingga malam ini upaya pemadaman api masih terus dilakukan oleh para pemangku kepentingan terkait serta masyarakat sekitar Desa Silian, Kecamatan Silian Raya,” ujar dia.
Dirinya memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam penanggulangan kebakaran hutan lindung hingga hari ini.
Wongkar menyebutkan, beberapa pemangku kepentingan yang berpartisipasi aktif di antaranya BPBD Mitra, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan tim, jajaran Satuan Polisi Paming Praja (Satpol-PP), Polisi Hutan (Polhut), Manggala Agni, Dinas Sosial, Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta Pemkab Mitra.
“Kami berharap warga tidak melakukan aktivitas di kaki hutan lindung Gunung Soputan, karena dapat membahayakan keselamatan jiwa,” ajak dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Mitra, David Lalandos menyampaikan, pihaknya mencoba meminimalisir atau mencegah kebakaran lahan hutan.
“Dengan memperkuat sistem deteksi dini titik rawan kebakaran. Kita harus mewaspadai api yang bersumber dari manapun. Dan paling penting saya mengimbau dan melarang warga membersihkan lahan dengan cara membakar di tengah-tengah cuaca yang panas serta angin kencang,” ujar dia.
Sementara, Kepala BPBD Mitra, Sandra Kindangen menambahkan, kendala angin kencang dihadapi tim gabungan saat memadamkan api tersebut.
“Upaya sekat bakar dan pemadaman api melalui darat dilakukan BPBD Kabupaten Mitra, sejak sabtu dan minggu kemarin,” ungkapnya.
(*/Rev)