MANADO|ProNews.id – Menjelang peringatan dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Provinsi Sulawesi Utara, warga Kota Manado dan sekitarnya dalam beberapa hari belakangan ini, disuguhi pemandangan udara yang menarik dan menegangkan.
Sejak awal pekan, langit di atas ibukota Prov. Sulut, diramaikan dengan lalu-lalangnya sejumlah pesawat tempur.
Suguhan tontonan udara yang cukup menyedot perhatian masyarakat Manado ini, sebagaimana diberitakan ProNews.id sebelumnya, merupakan bagian dari Latihan Bersama (Latma) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Udara Kerajaan Australia (Royal Australian Air Force / RAAF).
Latma manuver udara (Air Maneuver Exercise / AMX) bertajuk “Elang Ausindo 2023” ini, melibatkan Pesawat F-16 TNI-AU dan Pesawat F-35 AU-Australia.
Melalui latihan Dissmilar Basic Fight Maneuver (DBFM) atau Manuver Pertarungan Dasar Berbeda, yang take off dari Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Sam Ratulangi tersebut, sebanyak 18 sorties (serangan mendadak) berhasil dilaksanakan oleh Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan 75SQN RAAF Australia.
Menurut Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga, latihan DBFM menjadikan penerbang TNI-AU banyak belajar dan mendapatkan pengalaman berlatih dengan F-35 milik cabang angkatan udara dari Angkatan Pertahanan Australia.
Dikatakan, latihan DBFM adalah suatu latihan pertempuran udara satu lawan satu antara pesawat tempur berbeda jenis yaitu F-16 TNI AU dan F-35 RAAF, yang bertujuan untuk memungkinkan penerbang pesawat tempur mengenali kemampuan pesawat lain, menguji, dan meningkatkan kemampuan analisa serta keterampilan bermanuver.
Latma AMX “Elang Ausindo 2023″ mencapai tahap menegangkan dengan pelaksanaan Disimilar Air Combat Maneuver (DACM) atau Manuver Tempur Udara Berbeda antara Pesawat F-16 dan F-35, Kamis (21/09).
Pesawat Tempur F-16 TNI-AU mendapatkan kesempatan untuk berlatih dengan Pesawat F-35 RAAF di langit Manado dalam skenario dua lawan satu plus satu (2V1+1).
Dalam skenario ini, sepasang F-16 dan sepasang F-35 menuju area latihan.
Kemudian, setelah “Fights on”, maka dua pesawat “Blue” akan bertemu dengan satu pesawat “Red 1”.
Dan selanjutnya, setelah pesawat “Red 1” killed (tertembak), maka pesawat “Red 2” akan masuk menyerang dan kedua pesawat “Blue” harus siaga menghadapi serangan dadakan setelah mengeroyok pesawat “Red 1”.
Latihan DACM hari itu, dilaksanakan untuk menguji kemampuan taktis dan keahlian pilot dalam taktik air combat untuk kerjasama menyerang dan bertahan dalam Flight Team.
Komandan Flight Latihan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Kapten Pnb Windi “Lion” Darmawan mengatakan bahwa pertarungan udara dalam skenario 2V1+1 menguji kecepatan reaksi, manuver, dan koordinasi antara Pesawat F-16 TNI AU dan F-35 RAAF.
Di sinilah pilot dari kedua negara menunjukkan keterampilan luar biasa mereka dalam menjalankan tugas, menciptakan momen bersejarah di langit udara Manado.
Latihan ini juga memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk memperkuat diplomasi pertahanan mereka dan membangun kepercayaan di antara kedua angkatan udara.
Para penerbang dari Indonesia dan Australia bertukar informasi dan pengalaman untuk membantu mengukuhkan hubungan strategis mereka.
Elang Ausindo 2023, diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan, seraya memperkuat ikatan persahabatan antara kedua negara bertetangga.
Latihan ini menunjukkan bahwa kolaborasi militer antarnegara, dapat menciptakan sinergi yang kuat dan menghadirkan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam menumbuhkan “Confidence Building Measures”, saling percaya antara kedua negara.
(*/Rev)