JAKARTA|ProNews.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal melakukan perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. Jokowi dikabarkan akan melantik sejumlah pejabat baru di Istana Negara pada hari ini Rabu, 25 Oktober 2023.
Hari Rabu diketahui memiliki arti tersendiri bagi Presiden Jokowi. Kepala negara mencari hari baik saat menyampaikan pengumuman penting di kabinet dan hampir selalu bertepatan pada Hari Rabu.
Informasi yang diterima ProNews.id salah satu yang terkena reshuffle nantinya adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.
Posisinya sendiri kabarnya akan digantikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Dudung diketahui akan masuk purnatugas pada November 2023.
Sementara untuk posisi KSAD akan diisi oleh Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto. Jokowi juga akan melantik Menteri Pertanian yang baru menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung korupsi di Kementan.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada minggu ini. “Mungkin minggu ini,” kata Jokowi di kawasan Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (24/10/2023).
Namun terkait tanggal dan hari, Presiden Jokowi menyebut bahwa segala hal terkait reshuffle kabinet sedang dipersiapkan. “Singkat Jokowi.
Karier Kepolisian Budi Gunawan
Sebagai seorang perwira Polri, Budi Gunawan memegang berbagai posisi penting, di antaranya, Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat.
Sebagai pengakuan atas kontribusinya, ia diangkat menjadi Wakil Kapolri.
Kepemimpinan dan keahlian Budi Gunawan di kepolisian tidak luput dari perhatian. Ia dinobatkan sebagai jenderal termuda dan berprestasi di Polri.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, ia menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden Republik Indonesia (2000-2004).
Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo mencalonkan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Namun, pencalonannya mendapat tantangan hukum yang signifikan, ia menghadapi tuduhan kepemilikan ‘rekening gendut’ dan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski demikian, ia terbukti tidak bersalah dan memenangkan sidang praperadilan.
Akhirnya pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menjadikannya perwira polisi kedua yang menduduki jabatan tersebut, setelah Jenderal Polisi Sutanto.
[**/ML]