JAKARTA|ProNews.id- Israel menuding Hamas menggunakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah.
Dalam pernyataannya yang disiarkan langsung i24News, juru bicara militer Israel (IDF) Brigjen Daniel Hagari mengatakan markas Hamas berada di bawah sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza bagian utara. Dia pun membandingkan citra satelit area rumah sakit sejak 2010 di mana terdapat post Hamas di dekatnya.
“Mereka membangun rumah sakit di atas fasilitas teror mereka (Hamas),” katanya, dikutip Senin (6/11/2023).
Menurutnya, Hamas secara sistematis menggunakan rumah sakit sebagai bangunan untuk menyamarkan operasi mereka sekaligus ‘perisai’ apabila pasukan Israel melakukan serangan udara ke sana.
“Mereka (Hamas) tahu secara pasti jika Israel melakukan serangan balasan ke sana, maka akan mengenai rumah sakit,” tuturnya.
Dia juga mengatakan Hamas mengambil bahan bakar dari rumah sakit dan menimbunnya di bawahnya.
Adapun, Rumah Sakit Indonesia merupakan merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza. Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.
Menurut pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama karena kekurangan bahan bakar yang ekstrim dan hanya mengandalkan generator kecil di bawahnya hanya untuk menjaga ICU tetap berjalan.
Tentara Israel pada Minggu mengatakan serangan daratnya di Jalur Gaza telah membagi wilayah Palestina menjadi dua, dan serangan “signifikan” terus berlanjut dalam perang melawan Hamas.
Pasukan Israel “telah mengepung Kota Gaza. Sekarang terdapat Gaza selatan dan Gaza utara,” kata juru bicara militer Daniel Hagari.
Pemerintah Hamas di Gaza melaporkan “pengeboman hebat” pada Minggu malam di sekitar beberapa rumah sakit di utara Jalur Gaza, tak lama setelah telekomunikasi terputus untuk ketiga kalinya.
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 30 orang tewas ketika Israel mengebom kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah pada Sabtu malam.
Kemenlu RI Bantah Tuduhan Israel
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) membantah tuduhan militer Israel, yang menyebut bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi tempat kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangannya.
“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza,” ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Selasa (7/11/2023).
Iqbal menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dalam beberapa kesempatan, selalu ada relawan Indonesia yang bertugas di sana.
Ia juga menambahkan bahwa rumah sakit tersebut saat ini menjadi salah satu fasilitas medis di Gaza yang masih berfungsi di tengah banyaknya korban jiwa maupun luka akibat serangan Israel.
“Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya,” kata Iqbal.
Mengenai serangan yang menargetkan rumah sakit, Iqbal kembali menekankan pernyataan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang secara konsisten mengutuk serangan terhadap fasilitas sipil.
“Menlu RI sejak awal secara konsisten mengutuk dan menyerukan penghentian segera serangan membabi buta terhadap target sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulans,” ujarnya.
[**/tak]