SANGIHE|Pronews.id- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sangihe menggelar konfrensi pers bersama sejumlah awak media yang dilaksanakan di Kantor BNN Kabupaten Sangihe, Jumat (15/12).

Dihadapan awak media Kepala BNN Kabupaten Sangihe, Melky Tuwankotta membeberkan selang tahun 2023 dalam upaya pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi terkait narkotika sudah melaksanakan pencanangan dua desa bersinar (bersinarkoba), sekolah bersinar dan kegiatan ketahanan keluarga anti narkotika.

“Selain agenda-agenda tersebut, kami juga sering melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dari instansi pemerintah, kepolisian serta berbagai inovasi dan terobosan berbasis mobile dalam mencegah ancaman narkotika masuk dan beredar di Sangihe,”kata Tuwankotta.

Lebih lanjut dikatakan Kepala BNN Sangihe, tes urine merupakan upaya deteksi dini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang sudah dilakukan kepada instansi pemerintah, lingkungan pendidikan, swasta maupun masyarakat.

“Sejauh ini hasilnya perlu disyukuri di sangihe tidak ada yang positif saat dilakukan tes urine pada tahun 2023, namun kita tetap perlu mewaspadai peredaran narkotika dari jalur tikus, sehingga informasi sekecil apapun sangat diperlukan,”tuturnya.

Terkait rehabilitasi klien penyalahguna narkotikan di Sangihe, Tuwankotta menjelaskan ada sebanyak 20 klien yang sudah direhabilitasi dan semua pengguna lem ehabon.

“Data yang kami himpun Ada 18 Orang pengguna lem ehabon, 1 Orang Lem dan Trlhexyphenidyl, 1 Orang Lem dan Komix, dimana ada 14 orang Pria dan 4 Orang wanita,”jelasnya.

Untuk itu, Tuwankotta menghibau kerja sama dari semua elemen untuk meberi informasi terkait peredaran narkotika di Sangihe.

“Pastinya tetap menjadi fokus utama bagi kami BNN Sangihe mencegah masuknya narkotika di wilayah kabupaten sangihe, sehingga koordinasi dari semua stekholder baik ditingkat kabupaten, kecamatan hingga pedesaan dan juga pantauan informasi lewat media sosial akan tetap dilaksanakan,”imbuhya.

[**/allen]