Dari postingan tersebut wajar saja jika banyak netizen yang mencurigai pertemuan antara kuasa hukum Joulla Benu dan Jeand’Arc Karundeng di tahun politik ini,” ucap Rommy Tangkere, warga Desa Lemo, Kecamatan Tombariri.

Selain Rommy, banyak juga netizen yang mencurigai pertemuan antara kuasa hukum Joulla Benu dan Jeand’Arc Karundeng.

“Bahkan mereka menduga, bahwa upaya kriminalisasi terhadap Wenny Lumentut ini, turut dimanfaatkan oleh Jeand’Arc Karundeng sebagai upaya untuk menggagalkan pencalonan Wenny Lumentut di Pilkada Tomohon 2024.

Terkait kecurigaan publik terhadap Jeand’Arc Karundeng yang kini menjabat sebagai staf ahli bidang pemerintahan di Pemkot Tomohon, saat dikonfirmasi lebih lanjut, hal ini dibantah keras oleh Jeand’Arc Karundeng sendiri.

“Itukan asumsi bukan kebenaran. Apa yang saya lakukan dapat saya pertanggung jawabkan di dunia dan akhirat,” tegasnya, Senin (17/6) sore.

“Mana buktinya, Apa cuma karena foto?., Dan hal ini sudah saya ceritakan langsung ke Wenny Lumentut, waktu pertama kali kami bertemu dengan ibu Rielen di pesawat,” terangnya.

“Kalau di ajak ketemu apa salah saya?.,Sedangkan beli barang terlalu mahal saya rasa berdosa, apalagi ingin berbuat jahat kepada orang, Itu bukan karakter saya, tepis Jeand’Arc Karundeng.

Sementara itu, Dra. Joulla Jouverzine Benu dan kuasa hukumnya Rielen Pattiasina, BSc, SH., sampai berita ini diturunkan sayangnya belum berhasil di konfirmasi terkait maksud pertemuan mereka dengan Jeand’arc Senduk, yang masih menimbulkan debat publik yang berkepanjangan.

[**/arp]