JAKARTA | PRONEWSNUSANTARA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyerukan pemangku kepentingan Indonesia untuk menggali kebijakan afirmatif guna memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) secara optimal. Hal ini disampaikannya dalam Diskusi Publik Bisnis Indonesia di Jakarta Pusat, Rabu (26/06/2024).

“Saya titip agar dapat menyerap aspirasi tentang masa depan regulasi AI di Indonesia serta menggali kebijakan afirmatif seperti apa yang perlu dilakukan agar Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari AI secara optimal,” ujar Nezar.

Ia menilai bahwa pengembangan AI menawarkan peluang besar bagi negara-negara Global South, termasuk Indonesia. Teknologi AI dapat menjembatani kesenjangan digital dan meningkatkan efisiensi usaha di berbagai sektor ekonomi.

Namun, Nezar juga mengingatkan bahwa negara-negara Global South menghadapi kendala seperti keterbatasan infrastruktur AI, pendanaan, dan transfer pengetahuan dari negara-negara maju.

“Transfer of knowledge dan bagaimana masuk ke dalam global supply chain adalah tantangan besar. Kita harus memastikan tidak hanya menjadi pasar bagi pengembangan AI,” katanya.

Nezar optimistis Indonesia dapat beradaptasi dan memodifikasi teknologi AI sehingga dapat berperan di tingkat global. Komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan AI ditegaskan melalui pertemuan Presiden Joko Widodo dengan CEO Microsoft Satya Nadella.

“Komitmen pemerintah mendorong kita untuk aligned dengan perkembangan global. Kita harus ikut dalam global supply chain untuk memperkuat perkembangan teknologi AI di dunia,” tandas Nezar.

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif ELSAM Wahyudi Djafar, Ketua LPPM Unika Atma Jaya Jakarta Sih Yuliana Wahyuningtyas, Director Government Affairs Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam Ajar Edi, Chief Technology Officer INDICO Dios Kurniawan, dan Head of Unit Social and Human Sciences UNESCO Undral Ganbaatar.

[**/IND]