Selain itu, AKBP Karouw mengajak masyarakat untuk terus mengawal proses hukum dan melaporkan setiap indikasi korupsi yang ditemukan.

“Kami membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan,” tambahnya.

Kasus dugaan korupsi dalam pembangunan Gedung Pusat Pembinaan Mentalitas Pancasila di UNIMA menjadi ujian besar bagi penegakan hukum di Sulawesi Utara.

Publik berharap agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab sesuai hukum.

Ketua LSM KIBAR Sulut menegaskan, pihaknya akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga mencapai titik terang.

“Kami tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” pungkasnya.

[**/ARP]