JAKARTA | PRONEWSNUSANTARA- Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengkritik keras usulan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy. Menurut Gus Muhaimin, usulan tersebut dapat mengurangi minat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Gus Muhaimin menilai, pemerintah seharusnya memastikan biaya kuliah semakin murah, terjangkau, dan berkualitas. “Saya kira tidak perlu pemerintah menaikkan UKT, termasuk ke calon mahasiswa baru. Ini akan menjadi beban bagi mereka, dan membuat mereka berpikir ulang untuk kuliah jika biayanya mahal,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, banyak warga negara yang tidak mampu secara finansial, dan orang tua yang berpenghasilan rendah akan kesulitan membiayai pendidikan tinggi anak-anak mereka jika biaya UKT meningkat.

Menurutnya, tugas pemerintah adalah mencerdaskan bangsa dengan memberikan akses pendidikan yang mudah dan murah. “Amanat UUD 1945 adalah tugas pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan berbisnis dengan mahasiswa melalui tarif UKT yang sangat mahal,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI, Muhadjir Effendy yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), mengusulkan reformulasi anggaran pendidikan di perguruan tinggi. Ia menyarankan kenaikan UKT diberlakukan hanya untuk mahasiswa baru.

“Dan naikkan biaya itu jangan serta-merta. Naikkanlah kepada mahasiswa baru saja, dan biarkan biaya tersebut tetap sampai mereka selesai kuliah. Sehingga orang tua punya kepastian,” kata Muhadjir dalam rapat Panja Pendidikan Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).

[**/IND]