ITALIA|ProNews.id – AC Milan menundukkan Paris Saint-Germain (PSG) 2-1 pada Matchday 4 Grup F Liga Champions 2023/2024, yang berlangsung dari Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu, 8 November 2023 jelang pagi WIB.
PSG sempat memimpin 1-0 pada menit 9 lewat gol Milan Skriniar sebelum Rossoneri membalikkan keadaan dengan gol sumbangan Rafael Leao pada menit 12 dan Olivier Giroud pada menit 50.
Stefano Pioli berterima kasih kepada Milan karena bermain dengan ‘jiwa dan nyali’ untuk mengalahkan Paris Saint-Germain, tetapi memperingatkan Rafael Leao.
Rossoneri sangat membutuhkan dorongan ini, setelah gagal mencetak satu gol pun dalam tiga pertandingan pembuka Liga Champions, meraih dua hasil imbang dan kekalahan 0-3 di Parc des Princes kandang PSG.
Mereka membalas dendam atas PSG malam tadi di San Siro, muncul sebagai pemenang 2-1 berkat tendangan overhead akrobatik Rafael Leao dan sundulan tinggi Olivier Giroud, membalikkan gol pembuka Milan Skriniar dari tendangan sudut.
“Laga melawan Udinese (kalah 0-1 akhir pekan lalu) adalah salah satu penampilan terburuk kami,” buka Stefano Pioli selepas laga seperti dilaporkan Sky Sport Italia.
“Namun kami melakukan apa yang harus kami lakukan malam ini, bereaksi dengan jiwa, keberanian, dan mengetahui bahwa kami harus mengerahkan upaya luar biasa melawan tim yang luar biasa,” imbuhnya.
“Saya harus memuji para pemain atas kerja keras dan penampilan luar biasa mereka. Kami tahu ini adalah pertandingan penting di fase grup, berikutnya kami akan memainkannya di kandang sendiri melawan Borussia Dortmund,” kata pelatih kelahiran Parma itu.
Bagi Milan, kemenangan atas PSG membuka lebar peluang lolos ke 16 besar, karena kini Borussia Dortmund berada di puncak dengan tujuh poin, disusul PSG dengan enam poin, Milan dengan lima poin, dan Newcastle United empat poin.
Sang pelatih ditanya bagaimana ia berhasil membujuk para pemainnya dari kekalahan telak 0-1 di kandang sendiri dari Udinese pada akhir pekan lalu, ke tim yang terlihat melibas PSG.
“Saya percaya bahwa cara tim berbicara satu sama lain sering kali lebih efektif daripada apa yang pelatih katakan kepada mereka. Kadang-kadang kami tidak enerjik, bertekad, dan fokus,” ulas Pioli.
“Saya hanya mencoba mengingatkan mereka tentang kualitas mereka, kemampuan mereka dan bahwa mereka dapat memberikan malam seperti ini kepada para penggemar,” tambahnya.
“Jelas, saya selalu ingin melihat Milan seperti ini. Sayangnya, menurut saya pendekatan kami salah saat melawan Udinese, namun tim punya semangat. PSG bermain bagus, lebih banyak menguasai bola dan itu sebagian merupakan pilihan taktis,” kata Pioli lagi.
“Kami kembali mempunyai peluang untuk mencetak lebih banyak gol dibandingkan yang kami lakukan, jadi ini hanyalah sebuah langkah maju yang kecil,” urainya.
“Saya mengatakan ketika pengundian dilakukan bahwa grup ini akan maju ke pertandingan terakhir dan saya mendukungnya,” kata pelatih berusia 58 tahun itu lagi.
Rafael Leao dinobatkan sebagai Man of the Match oleh UEFA dan berulang kali dipuji oleh penonton tidak hanya karena serangannya, tetapi juga karena mampu bertahan dan melakukan tekel yang menentukan. Tapi Pioli malah memperingatkan Leao.
“Rafa harus mencapai standar itu setiap saat. Dia bisa menjadi juara, tapi itu tergantung obsesinya untuk bermain di level itu di setiap pertandingan,” kata Pioli memperingatkan.
Milan di masa lalu dituduh hanya meningkatkan permainan mereka untuk pertandingan-pertandingan besar, baik di Liga Champions maupun di Serie A.
Sumber : sportanews.com