PRONEWS|TOMOHON – Kondisi jalan yang menghubungkan Tomohon dan Tanawangko, khususnya di Jembatan Jalan Permesta Kolongan, semakin memprihatinkan. Selama lebih dari satu tahun, kerusakan parah di ruas jalan ini belum mendapat perhatian serius dari pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Lubang besar dengan kedalaman mencapai 3 hingga 5 sentimeter menganga di tengah jalan, memaksa para pengendara untuk berhati-hati dan melintas dengan kecepatan rendah.

Kerusakan ini semakin berbahaya, terutama ketika hujan deras mengguyur kawasan Tomohon.

Genangan air yang menutupi lubang-lubang tersebut dapat menambah potensi kecelakaan.

Bukan hanya pengendara motor, tetapi juga anak-anak sekolah yang setiap pagi melintasi jalan ini menjadi kelompok yang rentan terhadap bahaya yang ditimbulkan.

“Sudah setahun lebih rusak, belum ada perbaikan.

Ini sangat mengganggu kenyamanan dan bisa membahayakan keselamatan pengendara,” keluh beberapa warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut, termasuk sejumlah orangtua yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka.

Para pengendara bahkan terpaksa bergeser ke jalur lain untuk menghindari lubang besar yang mengancam.

Mereka menilai bahwa masalah ini seharusnya mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, karena status jalan tersebut adalah jalan provinsi.

“Warga berharap pemerintah Tomohon bisa segera berkoordinasi untuk memperbaiki kerusakan ini.

Jangan sampai ada korban baru sebelum tindakan nyata dilakukan,” ujar salah satu warga dengan nada sinis.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara, Deicy Paath, ST, MT, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai tindak lanjut perbaikan jalan tersebut.

Dengan kondisi yang semakin memburuk dan risiko yang semakin tinggi, masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan agar kerusakan ini tidak berlanjut dan mengancam keselamatan lebih banyak orang.

[**/ARP]