TOMOHON ProNews.id- Puluhan sopir angkot mikrolet di Kota Tomohon Sulawesi Utara, mengeluhkan Simulasi gelaran Tournament of Flower (ToF) yang digelar oleh Panitia Tomohon International Flower Festival (TIFF) ke-XI Tahun 2023.
Pasalnya buntut pada kegiatan simulasi tersebut, ternyata mata pencarian mereka (para sopir angkot) anjlok drastis.
Hal ini dikarenakan jalan utama yang sering dilalui setiap hari untuk mengangkut para penumpang di sejumlah jalan utama harus ditutup sementara.
“Torang bukang nyanda modukung ini kegiatan pemerintah, cuma torang ini kasiang ja mancari makang deng ja kase sekolah anak,” ungkap sejumlah Sopir Angkot ini kepada ProNews.id bertempat disalah satu pertokoan di pusat Kota Tomohon, Senin (7/8/2023) pagi.
Menyikapi masalah ini, pemerhati Kota Tomohon Hanny Meruntu menyesalkan peristiwa ini.
Jika benar seperti itu, seharusnya pemerintah Tomohon sebelumnya harus memikirkan nasib para sopir angkot tersebut.
“Memang masalah ini kelihatan kecil tapi dampaknya besar. “Apa lagi menyangkut mata pencarian masyarakat kecil yang hanya bergantung pada profesinya.
Dikatakan mantan Politisi PDIP ini, seharusnya pemerintah Tomohon jangan hanya terfokus pada kegiatan ini, tapi juga bagaimana pemerintah harus memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat kecil yang bergantung pada mata pencariannya.
Sebelumnya perwakilan Panitia Pelaksana TIFF 2023 Drs. Robby Kalangi, Kepada Wartawan diwawancarai menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan saat pelaksanaan Simulasi ToF.
Disampaikan Kalangi, yang juga Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Kota Tomohon ini, pelaksanaan Simulasi II nantinya dimulai pada Senin (7/8) Pukul 09.00 WITA sampai dengan selesai.
“Atas ketidaknyamanan saat pelaksanaan Simulasi II ToF, atas nama panitia saya menyampaikan mohon maaf kepada pengguna jalan dan masyarakat Kota Tomohon,” ucap Kalangi.
[**/arp]