BOGOR|ProNews.id – Presiden Joko Widodo meminta kota-kota di Indonesia untuk membuat perencanaan pengembangan kota sesuai dengan keunggulan masing-masing.
“Tomohon di Sulawesi Utara, misalnya bisa menjadi kota bunga, kenapa tidak? Seperti di Keukenhof di Amsterdam,” kata Jokowi melalui akun media sosial (medsos) resmi miliknya.
Ia mengusulkan Tomohon menjadi kota bunga di hadapan para walikota yang mengikuti pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) tahun 2023, Jumat (15/12) di Hotel Puri Begawan Bogor, Jawa Barat.
“Hari ini, saya mendorong untuk menyiapkan dari sekarang desain, perencanaan, dan strategi besar kota masing-masing,” ungkap Presiden.
Jokowi juga mengusulkan Lampung sebagai kota nanas atau kota pisang, dan Ambon kota ikan.
“Kenapa kita semua, kota kita ini hampir mirip-mirip semuanya dengan brand yang mirip-mirip semuanya, berhiber, berseri, pokoknya pakai ber, karena bersih itu depannya diambil ber-nya semuanya, ber apa, ber, ber, ber, ber, ber semuanya,” sindirnya saat membuka Munaslub Apeksi, seperti dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Sebelumnya, ia menyinggung terkait peningkatan populasi perkotaan di Indonesia di tahun 2045-2050, yang diperkirakan mencapai 70 persen.
Oleh karena itu, mantan Walikota Solo ini meminta anggota Apeksi untuk menyusun perencanaan besar kota masing-masing dalam menyambut pertumbuhan penduduk tersebut.
“Yang namanya desain kota, perencanaan besar, strategi besarnya harus disiapkan dari sekarang. Semua kota harus memiliki rencana besar kotanya masing-masing,” ujarnya.
Ia pun menekankan, agar desain besar tersebut mengedepankan keunggulan masing-masing kota sekaligus memiliki perbedaan dengan kota lainnya.
“Sering saya sampaikan mestinya setiap kota itu punya perbedaan-perbedaan, karena unggulannya semuanya memiliki. Dan kita tahu kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding kota-kota, perbedaan-perbedaan dengan kota,” ujar orang nomor satu di bumi nusantara ini.
Ditekankannya juga, pentingnya detail pada desain arsitektur kota sehingga dapat memunculkan diferensiasi dan keunggulan kota tersebut.
Ia memberikan contoh sejumlah kota di dunia yang dinilainya berhasil dalam membangun kota dengan menonjolkan keunggulannya.
Dua diantaranya, sebut Presiden, Sunnylands di California, Amerika Serikat dengan keunggulan sebagai kota golf dan Kota Koln di Jerman dengan keunggulan sebagai kota pameran.
“Ada lagi yang sangat terkenal yang karena itu bidang saya, kota mebel yang namanya High Point, ini di North California, yang setiap tahun itu selalu datang berpuluh ribu orang untuk melihat tren mebel itu seperti apa, warna yang tren tahun depan apa, di sana pameran seluruh kota,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam merencanakan pembangunan sebuah kota sehingga program-program yang baik dan telah berjalan dapat terus dijalankan secara konsisten.
“Jadi, kekuatan kota itu betul-betul muncul, karakter kotanya muncul, tapi itu semuanya harus didesain sejak awal seperti tadi disampaikan oleh Pak Bima Arya, ada konsistensi terus-menerus dari setiap kepemimpinan, tidak gonta-ganti program, gonta-ganti acara. Kayak pompa bensin kita nanti, dari nol terus,” tandas Jokowi yang hadir didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
(*/Rev)