TOMOHON- Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kota Tomohon dikabarkan mengalami perpecahan menyusul keputusan Partai Gerindra Tomohon yang merapat ke PDIP.
Keputusan ini mendukung pasangan calon walikota Caroll J.A. Senduk dan calon wakilnya, Sendy G.A. Rumajar, yang merupakan kandidat dari Partai Gerindra Tomohon.
Arus bawah pendukung dan pemilih Prabowo-Gibran serta para pemilih calon legislatif (caleg) Gerindra di Tomohon mengeluarkan pernyataan sikap resmi terkait situasi ini.
Mereka menyatakan kekecewaan mendalam atas langkah politik ini yang dianggap sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi dan loyalitas para pendukung.
Dalam pernyataan tersebut, para pendukung mengungkapkan bahwa mereka tidak akan mendukung atau memilih pasangan Caroll J.A. Senduk dan Sendy G.A. Rumajar.
Menurut mereka, Caroll J.A. Senduk, yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Kota Tomohon, telah mencederai demokrasi dan melakukan pengkhianatan politik pasca Pilpres dan Pileg.
Mereka menuduh Caroll J.A. Senduk memanipulasi kekuasaan untuk mengintimidasi dan memasung hak demokrasi pendukung Prabowo-Gibran serta pemilih caleg-caleg Gerindra dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pendukung arus bawah meminta Bapak Prabowo dan Mas Gibran untuk tidak melukai hati rakyat kecil yang merasa terintimidasi dan dirugikan oleh tindakan tersebut.
Surat Pernyataan Sikap Pendukung/Pemilih Capres-Cawapres Prabowi Gibran Kota Tomohon
Pernyataan sikap ini menegaskan bahwa keputusan koalisi Gerindra dengan PDIP di tingkat lokal telah menimbulkan kekecewaan yang mendalam dan potensi perpecahan di kalangan pendukung. Ini juga menjadi tantangan bagi soliditas dukungan menjelang Pilkada Kota Tomohon.
[**/ARP]