SANGIHE- Kondisi Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe sepertinya perlu di renofasi atau setidaknya perbaikan di sejumlah sudut. Betapa tidak, kantor yang di bangun zaman bupati Karambut era 80an itu, menurut penuturan sejumlah pegawai, perlu perbaikan karena dibeberapa selasar, air tergenang diwaktu penghujan akibat atap yang bocor.
“Ini kantor memang sudah saatnya di benahi dan diperbaiki. lihat saja, semua harus hati hati menaiki tangga atau berjalan di sejumlah selasar, karena sudah tidak nyaman. licin gara gara seng so bocor,” tukas beberapa pegawai yang enggan menyertakan identitasnya.
Sejumlah sumber mengemukakan, fasilitas negara yang ada di bukit Tongenghoade itu sebetulnya bisa awet, jika setiap pergantian bupati merehap beberapa sudut yang lapuk, apalagi dilantai tiga. Pergantian demi pergantian, lebih cendrung membiarkan, sehingga kondisi saat ini benar-benar kusam tak terurus.
Asisten tiga Pemkab Sangihe Dra. Olga Makasidamo saat ditemui, mengatakan atas arahan pimpinan Pj. Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan, perlu diusahakan adanya perbaikan dibeberapa atap dan plafon yang sudah rusak parah.
“Memang sementara ini sudah dalam persiapan dan akan secepatnya diperbaiki terutama atap dan sejumlah plafon yang patut dirapikan,” kata Makasidamo, saat ditemui awak media, Jumat (24/11).
Lanjut Makasidamo untuk merenovasi secara keseluruhan dan tambahn bangunan, harus siapkan dana yang besar. Perehapan tahap pertama ini sesuai anggaran saja. Dan akan diusulkan untuk perehapan total, dengan pagu anggaran sekitar empat miliar rupiah.
Makasidamo mengingatkan siapa saja agar tetap berhati-hati saat menuruni tangga karena genagan air hujan persis depan ruanganya cukup membahayakan saat dilalui.
[ **/allen ]