FPRONEWS, LOS ANGELES- Los Angeles kini tengah menghadapi bencana besar yang mengguncang kota akibat kebakaran hutan yang meluas hingga ke pemukiman penduduk.

Kebakaran yang dimulai pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, telah menelan 10 korban jiwa dan memaksa lebih dari 70.000 warga untuk mengungsi.

Kejadian ini diperparah oleh kondisi angin kencang Santa Ana dan vegetasi kering yang mempercepat penyebaran api.

Kebakaran ini tercatat sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah Los Angeles, dengan lebih dari 10.000 bangunan, termasuk rumah dan bisnis, hangus terbakar.

Petugas pemadam kebakaran bekerja keras untuk mengendalikan api, namun tantangan besar tetap ada, mengingat luasnya area yang terdampak.

Para penduduk lokal berjuang menyelamatkan barang berharga mereka di tengah situasi darurat yang mencekam.

Gubernur California, Gavin Newsom, menggambarkan bencana ini sebagai situasi yang sangat mengkhawatirkan.

“Kita masih jauh dari aman dalam situasi apapun yang bisa dibayangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Joe Biden menyebut kebakaran ini sebagai mimpi buruk bagi California dan menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal untuk menangani bencana ini.

Kebakaran yang dimulai di distrik Pacific Palisades ini telah menyebar dengan cepat ke wilayah lain, termasuk Eaton dan Hollywood Hills, menghanguskan ribuan hektare lahan dalam hitungan jam.

Angin Santa Ana dengan kecepatan hingga 129 km/jam semakin memperburuk keadaan, mendorong api menjalar ke seluruh wilayah dengan cepat.

Hingga Kamis malam, kebakaran terus menyebar di lima lokasi utama, menyebabkan gangguan besar pada infrastruktur kota, termasuk pemadaman listrik yang memengaruhi lebih dari 1,5 juta penduduk di California Selatan.

Menurut laporan Departemen Koroner Los Angeles, jumlah korban tewas mencapai 10 orang.

Proses identifikasi korban terhambat oleh akses lokasi yang sulit dijangkau.

Selain itu, lebih dari 70.000 warga terpaksa mengungsi untuk mencari tempat aman, meskipun kondisi pengungsian semakin rumit akibat kepadatan pengungsi dan minimnya fasilitas serta sumber daya.

Penyebab utama kebakaran ini diperkirakan terkait dengan kombinasi kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim.

Angin kencang Santa Ana dan kekeringan berkepanjangan menciptakan kondisi yang sangat ideal untuk penyebaran api.

Vegetasi kering yang melimpah di wilayah ini menjadi bahan bakar alami yang mempercepat proses kebakaran.

Para ahli juga menyoroti peran perubahan iklim yang memperburuk intensitas kebakaran yang semakin sering terjadi di California.

Menurut National Weather Service, wilayah Los Angeles telah mengalami curah hujan yang jauh di bawah rata-rata dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan vegetasi kering dan lebih mudah terbakar.

Di sisi lain, para petugas pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa mereka kekurangan personel dan sumber daya untuk menangani kebakaran dalam skala besar ini.

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, menyatakan, “Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, tetapi kami tidak memiliki cukup personel untuk menangani situasi ini.”

Presiden Biden menjanjikan bantuan penuh dari pemerintah federal, termasuk pendanaan untuk pembersihan puing dan penyediaan tempat penampungan sementara bagi pengungsi.

Gubernur Newsom juga mengerahkan Garda Nasional untuk membantu menjaga keamanan di wilayah evakuasi dan mencegah penjarahan.

Namun, meskipun bantuan datang, tantangan besar tetap ada, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya untuk memadamkan api.

Para pakar lingkungan memperingatkan bahwa kebakaran hutan besar seperti ini dapat menjadi lebih sering terjadi di masa depan, seiring dengan perubahan pola cuaca yang semakin tidak terduga.

Peningkatan suhu, angin kencang, dan kekeringan yang lebih panjang meningkatkan risiko kebakaran besar di wilayah seperti Los Angeles.

Selain itu, urbanisasi yang pesat dan pembangunan di wilayah rawan kebakaran memperburuk dampak bencana ini.

Oleh karena itu, para ahli mendesak perlunya kebijakan mitigasi yang lebih agresif untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan yang semakin nyata.

[**/RED]