Kebijakan ini memicu desakan dari masyarakat agar pihak RSUD Anugerah Tomohon dan Pemerintah Kota Tomohon bersikap transparan.

Warga menilai penjelasan yang diberikan tidak memuaskan dan menimbulkan spekulasi.

Mereka khawatir keputusan ini akan merusak citra RSUD Anugerah sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang semestinya menjunjung tinggi profesionalisme.

“Saya harap ada klarifikasi yang benar dan transparan dari pihak RSUD. Jangan sampai keputusan ini menimbulkan keresahan dan merusak integritas tenaga medis,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi tambahan dari pihak RSUD Anugerah Tomohon.

Sementara itu, perdebatan terkait keputusan rotasi ini terus menjadi perbincangan hangat di media sosial dan kalangan masyarakat.

[**/ARP]