Klarifikasi Kominfo: Lelang Kepulauan Widi Bukan untuk Dijual, tetapi untuk Pengembangan Pariwisata

Jakarta | ProNews Nusantara- Beredar di media sosial X (Twitter) tangkapan layar artikel yang menampilkan judul “100 pulau dilelang. Mendagri Tito bilang daripada kosong mending dijual.” Konten ini memicu kebingungan dan salah paham di kalangan netizen.

Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan bahwa informasi tersebut keliru. Menurut fakta yang diungkap oleh turnbackhoax.id, lelang ini bukan untuk menjual kepemilikan pulau-pulau tersebut, melainkan untuk mencari investor guna mengembangkan pariwisata di Kepulauan Widi melalui model lelang.

Lelang tersebut menawarkan kesempatan bagi investor untuk bermitra dengan PT Leadership Islands Indonesia (LII) dalam mengembangkan potensi wisata Kepulauan Widi. Ini berarti yang dilelang adalah peluang investasi dan pengelolaan, bukan kepemilikan pulau-pulau tersebut.

Selain itu, gambar tangkapan layar dalam unggahan di media sosial tersebut berasal dari artikel okezone.com dengan judul yang sebenarnya adalah “Heboh 100 Pulau Mau Dijual, Mendagri Bilang Begini.” Artikel asli membahas pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menekankan bahwa lelang bertujuan untuk pengembangan pariwisata, bukan penjualan pulau.

Dalam laporan harian mengenai isu hoaks, disinformasi, dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo pada Senin (1/07/2024), beberapa hoaks lainnya juga terungkap, antara lain:

1. [HOAKS] Akun Facebook Bupati Indramayu Nina Agustina Menawarkan Bantuan
2. [HOAKS] Pandemic Treaty adalah Agenda Digitalisasi untuk Mengontrol Manusia
3. [HOAKS] 100 Pulau di Indonesia akan Dijual
4. [HOAKS] Asap Pesawat sebagai Senjata Biologi
5. [HOAKS] Lowongan Kerja Mengatasnamakan PT Djarum Group
6. [HOAKS] Lowongan Freelance Like dan Subscribe YouTube
7. [HOAKS] Taylor Swift Meminta Bantuan Dana
8. [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Kepala Disrumkim Kota Depok Dadan Rustandi

Informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting di era digital ini. Pastikan selalu memverifikasi berita yang diterima sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih lanjut.

[**/IND]