TOMOHON|ProNews.id- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 Thony Saut Situmorang mengatakan dari 3 calon presiden dan wakil presiden, yang Resiko Korupsinya paling rendah ada pada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN.)
Hal itu diungkapkan Saut saat berbincang-bincang dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tim pemenangan Anies-Muhaimin di Rumah Makan Kitsang, tepatnya di Pusat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (26/10).
”Saya optimis dengan sepak terjang Pak Anies dalam memberantas kasus korupsi di Indonesia. Jika dipercayakan rakyat memimpin Indonesia lima tahun ke depan,” katanya.
Lanjut dicerikan Saut Situmorang, Saat Anies masih menjadi Rektor Universitas Paramadina. Di perguruan tinggi tersebut, Anie mewajibkan mahasiswa belajar mata kuliah anti korupsi dengan 3 Satuan Kredit Semester (SKS).
“Belum lagi tindakan Anies saat memimpin DKI Jakarta yang anti korupsi, ucapnya.
Apa lagi Indeks anti korupsi Indonesia sendiri saat ini berada di angka 34. Jauh dari Singapura (80), Amerika Serikat (69).
Bahkan Timor Leste pada angka 40 berada di atas Indonesia. ”Minimal seperti Amerika Serikat, sudah bagus.
Tapi, ini masih jauh di bawah, tuturnya.
“Inilah salah satu alasan kami mendukung pasangan AMIN dengan keyakinan bisa menaikkan indeks anti korupsi,” sembari berharap di bawah pemerintahan Anies, Indonesia akan lebih baik, lebih bersih.
Terkait masalah intoleran yang selalu ditudingkan kepada Capres Anies, juga dibantah keras oleh Geisz Chalifah dan kawan – kawan.
Menurut Geisz, perlu dicatat Anies adalah pemimpin yang intoleran.
“Hal tersebut dapat kita lihat saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta. Justru di masa kepemimpinannya, Anies banyak mengeluarkan izin pembangunan rumah ibadah termasuk gereja.
”Ditegaskan Geisz, hanya Anies yang berani dan mampu melakukan langkah seperti itu yang tidak bisa dilakukan oleh mereka yang pernah memimpin Jakarta, yakni mengeluarkan izin pendirian rumah ibadah,” terang Geisz.
Hadir pada kongkow-kongkow di Rumah Makan Kitsang di Kota Tomohon, Pdt Shepard Supit (pengamat sosial), Ketua Umum Relawan Bersama Anies Menuju Indonesia 1 (BRANI 1) Virda Deviyanti, Ketua Dewan Syuro PKB Sulawesi Utara Keis Kainde, Wakil Ketua DPRD Tomohon Erens Kereh dari Partai Nasdem, tokoh masyarakat Tomohon Ibrahim Ratulangi Tular, Caleg DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maria Polii, penggagas kegiatan Levy Mawuntu serta tokoh masyarakat Tomohon lainnya.
[**/arp]