PRONEWS|TOMOHON- Peristiwa kebakaran melanda Rumah Makan Heng Mien, salah satu rumah makan legendaris di jalur Manado-Tomohon, pada Kamis (30/1/2025), pukul 14.00 WITA.
Api diduga berasal dari lantai paling bawah bangunan dan dengan cepat menjalar ke bagian lainnya.
Kapolres Tomohon AKBP Nur Kholis, SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Stevi Sumolang, SH menjelaskan bahwa kebakaran pertama kali diketahui oleh salah seorang karyawan yang melihat kepulan asap dari lantai bawah yang merupakan kamar para pekerja.
“Saat melihat asap, karyawan tersebut segera memberitahukan rekan-rekannya. Saat itu rumah makan masih beroperasi dan terdapat beberapa pengunjung yang sedang makan. Begitu menyadari adanya kebakaran, mereka langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri,” ujar Iptu Stevi Sumolang.
Sekitar pukul 14.30 WITA, dua unit pemadam kebakaran Pemkot Tomohon tiba di lokasi dan segera melakukan pemadaman.
Upaya ini dibantu oleh warga sekitar yang berusaha mencegah api menjalar lebih luas.
Pukul 15.40 WITA, dua unit pemadam kebakaran dari Pemkab Minahasa menyusul untuk membantu proses pemadaman.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berjibaku memadamkan sisa api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
“Belum bisa dipastikan penyebab kebakaran karena pemilik rumah makan masih dalam kondisi trauma dan belum dapat dimintai keterangan. Namun, dipastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, hanya kerugian materiil,” pungkas Iptu Stevi Sumolang.
Rumah Makan Heng Mien: Kuliner Legendaris di Tepi Jurang
Rumah Makan Heng Mien bukan sekadar tempat makan, tetapi telah menjadi bagian dari sejarah panjang jalur Manado-Tomohon.
Berdiri sejak 1950, rumah makan ini telah melewati berbagai perubahan dan berkembang menjadi destinasi kuliner favorit bagi wisatawan dan masyarakat lokal.
Lokasi Heng Mien yang berada di tepi jurang mengikuti tradisi rumah makan di Tinoor yang sejak dahulu terkenal dengan pemandangan spektakulernya.
Banyak rumah makan di kawasan ini berkembang sejak era kolonial Belanda dan tetap eksis hingga kini.
Dari sabuah sederhana pada tahun 1927, rumah makan di Tinoor berkembang menjadi pusat kuliner bagi para pelintas jalur Manado-Tomohon, termasuk para pedagang dari Sonder, Remboken, dan Tondano yang singgah untuk menikmati menu khas seperti kawok (tikus hutan), peret (kelelawar), serta saguer (tuak aren).
Hingga kini, Heng Mien menjadi salah satu rumah makan paling ikonik di Tinoor, meneruskan tradisi kuliner khas daerah yang telah bertahan lebih dari setengah abad.
Insiden kebakaran ini tentu menjadi pukulan berat bagi pemilik dan masyarakat yang telah lama mengenal tempat ini sebagai bagian dari sejarah kuliner Sulawesi Utara.
[**/ARP]