SAWAHLUNTO|ProNews.id – Provinsi Sulawesi Utara meraih Piala Presiden Republik Indonesia (RI) Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacu Kuda Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) ke-57 seri II tahun 2023 dan sekaligus babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, yang berakhir Minggu (03/09) di Gelanggang Kandi, Sawahlunto, Sumatera Barat.

“Kejurnas pacu kuda Pordasi ke-57 seri II tahun 2023 kali ini, berbeda dengan sebelumnya, sebab diselenggarakan bersamaan dengan babak kualifikasi PON XXI/2024 yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara,” kata Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Pordasi, Triwatty Marciano, seperti dilansir dari laman resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Disebutkan, sebanyak 94 ekor kuda bertanding dari 12 provinsi, antara lain Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Khusus Ibukota (DKI)Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara.

Mereka berlaga pada 10 nomor pertandingan yang nantinya akan digelar pada PON XXI/2024 di Lapangan Pacu Kuda H.M.Hasan Gayo, Belang Bebangka, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Sementara, Technical Delegate (TD) Berkuda Komisi Pacu PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Fauzan Haviz menjelaskan bahwa pada pelaksanaan PON nanti, akan ada 10 peserta dari 10 nomor pertandingan yang diselenggarakan.

Jika pada babak kualifikasi ini, jumlah peserta 10 atau lebih sedikit, maka semuanya lolos kualifikasi.Kontingen Sulut yang meraih total poin 94 hasil akumulasi dari seri sebelumnya, menjadi juara dan berhak meraih Piala Bergilir Presiden RI.

“Dengan semakin banyaknya kejuaraan pacu kuda di Sumbar, ini meningkatkan kualitas para joki dan kuda bahkan di tingkat nasional. Ini juga menambah gairah pemilik kuda untuk memiliki kuda-kuda yang handal,” kata Triwatty Marciano.

Dikatakannya, ditambah adanya manfaat dari sport tourism yang diikuti dengan sport industry, terlihat Usaha Kecil Menengah (UKM) masyarakat sekitar ikut meramaikan arena Pacu Kuda sebagai nilai tambah.

“Ini adalah salah satu wujud kerja sama antara Pordasi dengan Kementerian Koperasi & UKM, jadi memang kita sudah sepakat dalam MoU bahwa setiap kegiatan pacu kuda akan selalu dibarengi dengan kegiatan UKM setempat (dalam hal ini UKM Sawahlunto), ini juga salah satu tolok ukur keberhasilan,” tambah dia.

Selain itu, lanjut Triwatty, ada juga keterlibatan pegiat seni yakni pelukis dan fotografer yang berkarya mengabadikan momen Pacu Kuda.

Menurutnya, lukisan yang mengabadikan Kejurnas Pacu Kuda itu, langsung dilelang kepada para hadirin guna mengapresiasi karya para seniman.

Ia menambahkan, diundang juga komunitas fotografer Global Photographic Artists (GPA) untuk turut mengabadikan momen.

“Kolaborasi kompetisi berkuda dan komunitas seni sudah dilakukan sejak 2007,” ujar Marciano.

Disebutkannya, diantara UKM lokal yang mendapatkan dukungan atas berkesinambungannya pacu kuda, peternakan menjadi yang paling penting.

Sementara, Walikota Sawahlunto, H. Deri Asta, SH berharap, agar peternak di daerahnya mendapatkan dukungan pejantan unggul.

Meski begitu, kualitas kuda hasil persilangan antara Thoroughbred dan kuda lokal yang bertanding mendapatkan apresiasi dari Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman yang hadir secara langsung.

“Terlihat banyak sekali kemajuan dari kuda-kuda yang ikut serta dalam event ini adalah hasil ternak Indonesia, hasil pembinaan Pengprov. Kuda-kuda kita (persilangan Thoroughbred & kuda lokal) sangat bagus kualitasnya. Daya saing antar provinsi sangat menarik,” ujarnya, seraya berharap, kuda-kuda yang berlaga pada babak kualifikasi dapat kembali hadir di Aceh pada PON XXI/2024.

Sementara itu, bagi kontingen Sulut, ini merupakan kedua kali berturut-turut, meraih juara umum dan membawa pulang Piala Presiden RI.

Sebelumnya, tim daerah bumi Nyiur Melambai ini, juga meraih juara umum Kejurnas Pacuan Kuda tahun 2022.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Sulut, Ferry MKA Wowor mengatakan, capaian prestasi gemilang ini adalah berkat Tuhan.

Selain itu, karena kerja sama tim serta kekompakan semua pihak yang terlibat.

“Ini merupakan kerja sama keras dari Pengurus Provinsi Pordasi Sulawesi Utara, pemilik kuda, pelatih, joki, groom serta support dan Pemprov Sulut melalui Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw,” katanya kepada media, Senin (04/09).

Disebutkan, hasil yang dicapai dalam Kejurnas Seri 2 itu, tidak terlepas dari hebatnya kuda-kuda Sulut.

Diantaranya, lanjut dia, Kuda Sunlight Nagari milik Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, SE (OD), berhasil memenangkan kelas bergengsi, yakni di Kelas A Super Sprint jarak 1.300 M.

“Adu cepat kuda di kelas ini terbilang sengit. Terjadi persaingan super ketat dari awal start,” ungkap Ferry, didampingi Ketua Harian Pordasi Sulut, James Wahani.

Kuda Sunlight Nagari menempel ketat Kuda Panco unggulan dari Jawa Barat, dan akhirnya berhasil melambung dan finish duluan.

Kemenangan tersebut, ujarnya, membuat gempar Tribun Sawahlunto.Tak kalah serunya, di Kelas B Sprint Kuda Solo Eclipse pemilik Iman Hartono (Eclipse Sulut Stable) mampu bersaing dengan kuda-kuda unggulan dari masing-masing kontingen.

Ia menyebutkan, Eclipse berhasil memasuki garis finish pada posisi pertama sekaligus membawa Kontingen Sulut menjadi juara umum.

Pada kejurnas ini Sulut juara umum mengoleksi 94 poin, kemudian disusul juara II Kontingen DKI Jakarta 64,5 poin dan juara III Jawa Barat dengan 47 poin.

Ketua Komisi Pacu, Adhi B. Supit, menambahkan, prestasi yang ditunjukkan kuda-kuda Sulut sudah merupakan capaian maksimal.

“Walaupun menghadapi beberapa kendala namun berkat kerja sama seluruh tim, kendala tersebut bisa diatasi,” ujarnya.

Atas nama Pengprov Pordasi Sulut, ia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Owner/Stable Bendang Stable, Eclipse Sulut Stable, Miranda Stable, Prima Sion Stable dan Janendra Stable.

Supit berharap, semoga di tahun 2024, kontingen Sulut akan semakin jaya dan akan memenuhi target untuk dapat merebut kembali juara umum dan sekaligus merebut Piala Bergilir Piala Presiden RI.

Berikut daftar juara menurut nomor kelas pertandingan:

Kelas F – 1.000 M (Joki/Kuda, Provinsi): 1. Joulan Maleke/ Mojang Siliwangi, Jabar, 2. Yanni Rondonuwu/ Terminal Chrome, Sumut, 3. Sidik Permana/ King Ghazi, DKI Jakarta

Kelas D – 1.000 M: 1. Zainul Fanani/ Merdeka Jatim, Jatim, 2. Joko Purwanto/ Queen Kharoy, Kalsel, 3. Rizky Nugraha/ Red Rose One, Kalsel

Kelas C – 1.100 M: 1. Rizky Nugraha/ Sitaro Nagari, Kalsel, 2. Kenny Faldi Ngion/ Tanagoya, DKI Jakarta, 3. Nana Suryana/ Chel’eng Manis, Jatim

Kelas E – 1.200 M: 1. Ahmad Saefudin/ Mumun, DKI Jakarta, 2. Joko Purwanto/ Intan Perkasa, Kalsel, 3. Abdul Majid/ Pablo Montoya, Jabar

Kelas B – 1.200 M: 1. Falentino Sangian/ Solo Eclipse, Sulut, 2. Kenny Faldi Ngion/ Resmop, DKI Jakarta, 3. Sutrisno Abadi/ Pison Sion, Jatim

Kelas A – 1.300 M: 1. Falentino Sangian/ Sunlight Nagari, Sulut, 2. Dedi Suswanto/ Panco, Jabar, 3. Valentino Krisna F/ King Barbaro, Sumut

Kelas D – 1.400 M: 1. Ahmad Saefudin/ Aleena, DKI Jakarta, 2. Jones Paendong/ Smart Ray, Sulut, 3. Joulan Maleke/ Putra Raja, Jabar

Kelas C – 1.600 M: 1. Meikel Soleran/ Quana Eclipse, Jateng, 2. Jones Paendong/ Dewi Artha, Sulut, 3. Kenny Faldi Ngion/ Sultan Jentak, DKI Jakarta

Kelas B – 1.850 M: 1. Ended Rahmat/ Bintang Maja, DKI Jakarta, 2. Falentino Sangian/ Azarya Eclipse, Sulut, 3. Dedi Suswanto/ Royal Dinasty, Jabar

Kelas A – 2.200 M: 1. Hanny Max Suoth/ Queen Thalasa, Jabar, 2. Jemmi Mewengkang/ Super Star Pikatan, DI.Yogyakarta, 3. Jemmy SH Runtu/ Queen Divona KH, Jabar.

(*/Rev)