MANADO|ProNews.id – Neraca Perdagangan Sulawesi Utara pada bulan Agustus 2023 menunjukkan surplus US$ 34,86 Juta.

Data ini berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut per 15 September 2023.

“Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat surplus senilai US$ 64,24 juta,” ungkap Kepala BPS Prov. Sulut, Asim Saputra, SST., M.Ec.Dev dalam jumpa pers secara hybrid melalui zoom dan youtube, Jumat (15/09).

Bahkan, menurutnya, surplus jauh menurun dibandingkan bulan yang sama tahun 2022 sebesar US$ 75,61 juta.

Namun demikian, lanjut dia, neraca perdagangan Sulut sampai Agustus 2023 selalu surplus.

“Penurunan nilai surplus Agustus 2023, dikarenakan oleh peningkatan impor yang cukup signifikan serta adanya penurunan ekspor,” jelas Asim.

Diuraikannya, perkembangan ekspor dan impor daerah bumi Nyiur Melambai pada Agustus 2023, nilai ekspor tercatat sebesar US$ 64,27 juta.

“Sementara, impornya senilai US$ 29,42 juta,” imbuh dia, di hadapan para insan pers dan pihak terkait yang hadir di Kantor BPS Sulut.

Saputra menyebutkan, komoditas ekspor terbesar pada Agustus 2023, masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 37,57 juta atau 58,45 persen dari total ekspor.

“Sedangkan, untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 23,80 juta atau 80,91 persen dari total impor,” bebernya.

Khusus negara tujuan ekspor terbesar Sulut pada Agustus 2023, kata dia, adalah Amerika Serikat sebesar US$ 20,81 juta atau 32,38 persen dari total ekspor.

“Singapura menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Agustus 2023 yang mencapai US$ 20,33 juta atau sebesar 69,11 persen dari total impor,” tukas orang nomor satu di BPS Sulut ini.

(*/Rev)