MANADO|SULUT- Konstalasi Pilkada di Sulawesi Utara menarik perhatian publik. Setelah Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI, muncul isu bahwa Prabowo dan DPP Koalisi Indonesia Maju (KIM) Pusat sedang merancang strategi untuk menghadirkan kandidat ‘kota kosong’ di berbagai daerah.

Isu ini menjadi topik diskusi di kalangan relawan Prabowo, yang menyebutkan bahwa Prabowo dan DPP Gerindra tengah membangun komunikasi dengan KIM untuk mengusung kader dari Gerindra, Golkar, atau Demokrat sebagai calon gubernur di Sulut.

Desain politik tersebut mengerucut ke arah menghadapi ‘kota kosong’ di Sulut, dengan munculnya isu bahwa YSK akan berpasangan dengan Ritha Tamuntuan untuk melawan ‘kota kosong’.

Sementara itu, Steven Kandouw dan Elly Lasut diberi pilihan alternatif.

Menanggapi isu ini, PDIP Sulut memberikan reaksi serius. Seorang pengurus PDIP Sulut yang baru saja selesai rapat DPD PDIP Sulut pada hari Senin kemarin mengungkapkan bahwa peluang kota kosong itu mungkin terjadi.

PDIP bahkan menantang agar kota kosong dideklarasikan sekarang juga, dengan syarat tertentu.

“Kota kosong itu boleh. Apalagi koalisi PDIP-KIM. Kami tantang realisasikan. Tapi ingat PDIP papan 1, KIM papan 2. Karena fakta politik hari ini KIM tidak pernah bisa melawan PDIP di daerah.

Kursi PDIP meluber hampir masuk pekarangan kantor KIM, masa PDIP papan dua. Logika politiknya tidak jalan kalau dibalik KIM-PDIP. Harus PDIP-KIM.

Entah Golkar, Demokrat, PSI atau Nasdem pokoknya papan 2,” jelas kader PDIP tersebut.

Pria yang juga anggota Fraksi PDIP di Sulut itu menegaskan bahwa survei menunjukkan elektabilitas kader PDIP lebih tinggi dibandingkan tokoh di luar PDIP.

“PDIP khawatir jangan sampai kotak kosong yang menang. Yang bilang kuat, kuat, kuat itu kan gimmick politik relawan. Bukan survei resmi,” katanya.

Lebih lanjut, legislator DPRD Sulut ini menyebut bahwa PDIP adalah partai yang paling siap secara logistik, mesin, dan dana politik di Sulut.

“Mohon maaf, dari semua variabel ini ada di PDIP. Jadi mustahil lawan kotak kosong lalu PDIP yang Papan 2,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa PDIP akan tetap mengusung Steven Kandouw sebagai calon gubernur.

“Itu sudah final tinggal menunggu SK. Yang merindukan kotak kosong silakan lamar papan 2 atau calon wakil gubernur ke PDIP,” pungkasnya.

[**/ARP]