PRONEWS, Korea Selatan- Sebuah tragedi terjadi di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, pada Minggu pagi (29/12).
Sebuah pesawat Jeju Air bertipe Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C2216 mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan, menewaskan 47 orang dengan kemungkinan korban jiwa lebih banyak.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.07 waktu setempat, ketika pesawat yang kembali dari Bangkok, Thailand, gagal mendarat dengan benar.
Menurut laporan awal, pesawat mendarat dengan roda pendaratan depan terangkat, menunjukkan pendaratan yang sangat buruk. Kondisi ini diduga disebabkan oleh pesawat yang menabrak burung, yang kemudian menyebabkan kerusakan pada roda pendaratan.
Jeju Air, maskapai penerbangan murah asal Korea Selatan, mengoperasikan beberapa rute antara Korea Selatan dan Asia Tenggara menggunakan armada Boeing 737-800. Pada penerbangan kali ini, pesawat membawa 175 penumpang dan enam pramugari.
Data dari radarbox menunjukkan bahwa penerbangan tersebut berlangsung sekitar 4 jam 30 menit sebelum kecelakaan terjadi.
Setelah gagal mendarat, pesawat tergelincir hingga mencapai ujung landasan pacu tanpa kendali, akhirnya menabrak dinding yang berada di landasan.
Akibat benturan keras dan kebakaran yang melanda pesawat, kondisi pesawat hampir hancur, sehingga rincian spesifik mengenai jumlah korban tewas dan selamat masih belum tersedia.
Media lokal Yonhap melaporkan bahwa informasi lebih lanjut akan segera diperbarui seiring dengan berjalannya proses penyelidikan.
Menanggapi insiden ini, Bandara Internasional Muan telah menghentikan operasinya sementara waktu.
Pihak berwenang setempat, termasuk Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan, tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri juga telah memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden ini.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan yang menimpa maskapai penerbangan murah, menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan dan pemeliharaan armada yang baik.
Sumber: CNNIndonesia.com