BOLMONG|ProNews- Para petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, mengungkapkan keluhannya terkait sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, Pasalnya, saat musim tanam namun terkendala pupuk subsidi yang hilang di pasaran.

Situasi ini telah memberikan beban tambahan pada biaya produksi petani dan menyulitkan mereka dalam menjalankan usaha pertanian mereka.

Salah satu contoh masalah ini terjadi di Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)
di mana para petani telah menghadapi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi selama beberapa bulan terakhir.

Deysi Supit, seorang petani jagung di wilayah ini, menyatakan bahwa penggunaan pupuk non-subsidi telah meningkatkan biaya produksi mereka secara signifikan.

Para petani di Kecamatan Lolayan ini berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan kesejahteraan mereka sebagai pejuang pangan.

Mereka menginginkan akses yang lebih mudah dan adil terhadap pupuk bersubsidi agar mereka dapat tetap menjalankan usaha pertanian mereka dengan biaya produksi yang terjangkau.

Kelangsungan usaha pertanian mereka sangat bergantung pada ketersediaan pupuk dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.

Sementara itu para petani lainnya berharap agar Pemerintah setempat diharapkan untuk segera mengatasi masalah ini dan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai bagi para petani.

Di tengah peran penting petani dalam ketahanan pangan, dukungan pemerintah dalam hal ini dianggap sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan sektor pertanian di wilayah tersebut.

Sayangnya sampai berita ini diturunkan, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui Kepala Dinas Pertanian Tonny S.Toligaga,S.Pt, MP., dilakukan upaya konfirmasi melalui nomor WhatsApp (0853-4167-****) kepada media ini, belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kelangkahan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.

[**/ML]