“Kalau orang tua saya bertengkar, tidak pernah soal agama. Bertengkar sih kadang-kadang, buktinya mereka berhasil putranya jadi Presiden RI,” candanya, menyiratkan pentingnya toleransi dan saling menghormati dalam keluarga.

Dalam pidato yang penuh makna itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang cemerlang karena kemampuannya untuk bersatu meskipun adanya perbedaan suku, agama, dan adat.

“Suatu kehebatan bangsa Indonesia, suatu kecemerlangan bangsa Indonesia adalah kita bisa bersatu, kita bisa hidup rukun, Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah kehebatan bangsa Indonesia,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun banyak perbedaan di antara warga negara Indonesia, semuanya dapat hidup damai dan rukun dalam kebersamaan.

Sebelum pidatonya, Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 19.15 WIB mengenakan seragam batik coklat yang serupa dengan pakaian yang dikenakan oleh panitia acara.

Setibanya di tempat, ia disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, serta Menteri Agama Nasarudin Umar.

Kehadiran Prabowo disambut meriah oleh para jemaat yang berebut untuk bersalaman dan berbincang sejenak dengan Presiden.

Acara puncak peringatan Natal Nasional 2024 ini juga dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, yang mengenakan seragam batik yang serupa dengan Presiden Prabowo. Perayaan ini menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan Natal yang dimulai sejak awal Desember lalu, yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan sekaligus keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono.

Peringatan Natal Nasional yang dipimpin oleh Presiden Prabowo tersebut menggarisbawahi pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antarumat beragama, serta menegaskan bahwa perbedaan adalah kekuatan yang memperkaya bangsa Indonesia.

[**/IND]