Sebelumnya salah satu dugaan permasalahan pada proyek ini terjadi di di Desa Werdhi Agung, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Dimana masyarakat setempat menuding proyek Instruksi Presiden (Inpres) peningkatan konektivitas jalan yang berlangsung di Desa Wedhi Agung diduga dibuat asal-asalan.
Seorang Tokoh Masyarakat Desa Wedhi Agung Yohanis, menyebutkan mengaku heran proyek dengan menelan anggaran APBN Rp 16 miliar lebih hanya dikerjakan 65 hari. “Kualifikasi proyeknya jadi seperti apa ya,” kata Yohanis di Manado Jumat (17/11/2023).
Yohanis lalu memperlihatkan bukti hasil rekaman video pekerjaan proyek tersebut. “Tolong dilihat rekaman video saya, gara-gara pekerjaan asal jadi saluran drainase tidak ada akibatnya air meluap mengenang rumah penduduk termasuk rumah saya,” tegasnya.
Yonahis mengatakan prihatin dengan kondisi ini. “Saya akan membuat laporan pengaduan resmi ke Bapak Presiden RI Ir Joko Widodo, Menteri PUPR Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Lihat saja nanti, pasti saya laporkan, tuturnya.
Selaku masyarakat setempat Yohanis mengaku, tidak bermaksud menghambat pelaksanaan proyek ini. Tapi, kenyataan di lapangan pekerjaan konstruksinya tampak asal-asalan tanpa memperhatikan keberadaan masyarakat di sekitarnya.
“Tentu sebagai WNI yang baik saya harus menunjang setiap program pemerintah, apalagi demi kepentingan umum, pungkasnya.
[VL/ARP]