TOMOHON– SD GMIM VIII (8) Kolongan, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berhasil mencuri perhatian publik dalam pawai bocah yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2024.
Sekolah ini tampil memukau dengan menghadirkan Tarian Kabasaran, sebuah tarian perang khas suku Minahasa, dan memamerkan pakaian adat dari 38 provinsi di Indonesia, yang menjadi simbol identitas budaya Nusantara.
Acara ini berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Kota Tomohon.
Dipimpin oleh Kepala Sekolah Lepina Runtulalo, S.Pd., para siswa SD GMIM 8 Kolongan tampil penuh semangat dengan kostum merah menyala yang khas dan dilengkapi dengan senjata tradisional, ciri khas dari Tarian Kabasaran.
Penampilan mereka tidak hanya menjadi daya tarik utama dalam pawai tersebut, tetapi juga mencerminkan komitmen sekolah dalam melestarikan budaya sejak usia dini.
“Ini adalah pelestarian budaya sejak usia dini,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon, Dr. Juliana Dolvin Karwur, M.Kes., M.Si., saat menyambut barisan siswa SD GMIM 8 Kolongan di depan panggung kehormatan di pusat Kota Tomohon.
Tidak hanya menampilkan Tarian Kabasaran, SD GMIM 8 Kolongan juga memamerkan pakaian adat dari 38 provinsi di Indonesia.
Pakaian adat ini bukan hanya sekadar busana, melainkan simbol status sosial, digunakan dalam berbagai upacara adat, dan menjadi identitas budaya dari masing-masing daerah di Nusantara.
Penampilan tersebut memperkaya kemeriahan pawai, sekaligus menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda.
Pawai Bocah ini diikuti oleh berbagai sekolah PAUD, TK, hingga SD di Kota Tomohon, dengan rute yang dimulai dari lapangan SD Katolik Santa Klara dan berakhir di menara Alfa Omega, Pusat Kota Tomohon.
Kehadiran SD GMIM 8 Kolongan, dengan perpaduan Tarian Kabasaran dan pakaian adat Nusantara, menjadikan pawai ini semakin berwarna dan bermakna dalam perayaan HUT ke-79 RI.
[**/ARP]