Hal ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam pencegahan stunting yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, Arif menekankan bahwa pelaksanaan program MBG harus disesuaikan dengan kearifan lokal di setiap daerah.

Selain meningkatkan efisiensi program, pendekatan ini juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan menghargai makanan.

“Dengan menyesuaikan program dengan adat dan budaya lokal, kita bisa mendidik siswa menjadi individu yang disiplin, memiliki semangat gotong royong, serta memahami pentingnya gaya hidup sehat,” jelasnya.

Program MBG juga diharapkan menjadi motor penggerak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Arif menilai bahwa pelibatan UMKM dalam penyediaan bahan makanan dapat memberikan dampak langsung pada penguatan ekonomi rakyat dan bangsa.

“Yang terpenting dari program MBG ini adalah kemampuannya untuk menggerakkan pelaku usaha kecil menengah sekaligus memperkuat ekonomi bangsa,” pungkas politisi Fraksi Partai NasDem tersebut.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan manifestasi nyata dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan pengelolaan yang transparan, pengawasan yang ketat, dan sinergi antar-pihak, program ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

[**/ML]