MINAHASA- Warga Tondano dan sekitarnya harus bersabar menghadapi kegelapan yang terus menyelimuti wilayah mereka.
Pasalnya, Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik strategis di Tondano, seperti sepanjang Jalan Boulevard Tondano, Jalan Boulevard menuju Kampus Unima, Kelurahan Tonsaru, hingga jalan masuk dari Tomohon ke Tataraan, masih belum akan berfungsi tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Minahasa, Nofri Lontaan, ST, mengungkapkan bahwa tahun ini Pemkab Minahasa tidak menganggarkan dana untuk perbaikan atau pengadaan PJU.
“Tahun ini belum ada anggaran untuk Penerangan Jalan Umum,” jelas Lontaan,” Minggu (18/8/2024).
Lontaan juga menambahkan bahwa proyek PJU di Minahasa pada dua tahun yang lalu memang ditangani oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan lampu jalan berteknologi solar cell.
Namun, lampu-lampu tersebut kini sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki.
“Lampu solar cell kalau sudah rusak, sulit untuk diperbaiki,” ujarnya.
Meski demikian, Lontaan memberikan sedikit harapan dengan menyatakan bahwa tahun 2025 mendatang, Dinas Perkim Minahasa akan menganggarkan PJU melalui jaringan kabel.
“Tahun depan, Perkim Minahasa akan anggarkan lewat jaringan kabel,” tambahnya.
Sebelumnya, warga Tondano telah lama mengeluhkan kondisi PJU yang tidak berfungsi selama lebih dari dua tahun.
Kegelapan yang melanda pusat Kota Tondano ini menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi para pedagang kuliner di Benteng Moraya, salah satu ikon pariwisata Minahasa.
Frans dan Meiti, dua pedagang di Benteng Moraya, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap minimnya respons dari Dinas Perkim Minahasa.
“Masalah ini sudah berlangsung lama, tapi belum ada penanganan sama sekali dari Dinas Perkim Minahasa,” ujar mereka.
Meski berbagai media telah sering mengangkat isu ini, pemerintah terkesan tidak memberikan tindakan nyata.
Benteng Moraya yang sebelumnya menjadi daya tarik bagi turis kini terancam kehilangan pesonanya akibat ketiadaan penerangan yang memadai.
“Bagaimana bisa menarik turis ke Tondano kalau fasilitas dasar seperti penerangan saja tidak tersedia? Ini baru di pusat kota, belum lagi di wilayah lain,” keluh warga setempat.
Kondisi PJU yang tidak dianggarkan hingga 2025 menunjukkan kurangnya perhatian terhadap infrastruktur dasar di Minahasa.
Warga berharap, meskipun harus bersabar hingga tahun depan, pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih cepat untuk masalah ini.
Kegelapan yang melanda Tondano tidak hanya berdampak pada kenyamanan warga, tetapi juga pada potensi pariwisata daerah yang seharusnya terus dikembangkan.
[**/ARP]