MANADO- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulawesi Utara pada periode 24–29 Desember 2024.
Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut:
- Indikator SOI (Southern Oscillation Index) menunjukkan nilai indeks signifikan yang memperkuat pola konvektif di wilayah Indonesia bagian Timur.
- OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang bernilai negatif mendukung pertumbuhan awan konvektif.
- Pola belokan angin (shearline) dan pertemuan massa udara (konvergensi) semakin memperkuat intensitas awan hujan.
- Kelembapan udara yang tinggi serta kondisi atmosfer yang labil mendukung terjadinya hujan lebat, kilat/petir, dan angin kencang.
Wilayah yang diprediksi paling terdampak meliputi: Kota Manado, Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di daerah rawan bencana selama periode ini.
Akses Informasi Lebih Lanjut
Untuk informasi cuaca terkini dan peringatan dini yang lebih detail hingga tingkat kelurahan, masyarakat dapat memantau melalui:
Website: https://cuaca.bmkg.go.id
WhatsApp: 0811-4320-0877
Facebook: BMKG Sulawesi Utara
Instagram: @infocuaca_sulut
Aplikasi: infoBMKG
Pesan Penting dari BMKG
Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama, S.Kom, menyampaikan, “Kami terus memantau perkembangan cuaca di wilayah Sulawesi Utara. Diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah dapat mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dari potensi bencana.”
[**/GR]