Berdasarkan catatan sejarah ini, kekhawatiran banyak pihak bahwa Wenny salah memilih Michael sebagai pasangannya akhirnya terbantahkan.

Apalagi, Michael selain muda dan ganteng, track record ‘engku’ Sekolah Minggu itu juga tidak bisa dianggap kaleng-kaleng. Dalam dua kali kontestasi pemilihan ketua KPA Sinode GMIM, Michael berhasil unggul, meski lawannya waktu itu terbilang kuat.

Selain itu, sosok Michael yang rendah hati, dekat dengan anak-anak, berpengalaman dalam mengelola organisasi dan nyaris tanpa catatan buruk, tentu bakal mewujudkan harapan besar warga agar Kota ini menjadi lebih baik dan sejahtera, dibarengi dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Pendek kata, pasangan Wenny Michael adalah pasangan Paripurna hasil kolaborasi antar umat, berpengalaman dalam urusan organisasi dan pemerintahan, dan yang paling utama bebas dari kepentingan parpol, sehingga akan lebih fokus melayani semua unsur warga sembari menata dan mengelola pemerintahannya kelak.

[**/arp]