TOMOHON|PRONEWSNUSANTARA- Upaya untuk menggagalkan pencalonan Bakal calon Walikota Tomohon Wenny Lumentut semakin intens dilakukan oleh lawan politiknya, dengan berbagai cara yang tidak sehat seperti isu sara, informasi hoax, dan pembusukan nama baik.
“Semakin marak digiring oleh puluhan akun palsu di berbagai media sosial (medsos) yang ada di sejumlah grup facebook kota Tomohon.
Meskipun terus difitnah dan dilecehkan, Wenny Lumentut menjunjung tinggi sikap sabar dan tidak membalas tudingan yang bertujuan mencemarkan nama baiknya.
Dalam wawancara dengan PRONEWS.ID-NUSANTARA belum lama ini, Wenny Lumentut menegaskan bahwa dia percaya Tuhan akan berpihak pada orang yang benar.
Bahkan Wenny Lumentut sendiri kurang merespon upaya hukum yang dilakukan oleh Joulla Jouverzine Benu, ditengah pencalonannya sebagai bakal calon Walikota Tomohon bersama Penatua Michael Mait.
“Saya inikan sedang dikriminalisasi, tapi kalau benar mengapa harus takut,” santai saja. Tuhan tidak tutup mata dan berpihak pada orang yang benar,” ungkap Wenny Lumentut, belum lama ini.
Dari informasi yang beredar, dugaan kecurigaan kriminalisasi terhadap Wenny Lumentut ini terungkap, saat Jeand’arc Senduk-Karundeng menggelar pertemuan bersama kuasa hukum Joulla Benu.
Pertemuan Ketua TP-PKK Kota Tomohon drg. Jeand’arc ini, menimbulkan kecurigaan besar masyarakat, apa lagi suaminya Caroll Senduk akan maju kembali di Pilkada Tomohon melalui jalur PDI P.
“Namun Jeand’arc Karundeng sendiri, membantah tuduhan tersebut dan memastikan bahwa tindakannya dapat dipertanggungjawabkan.
Dimana dari postingan yang beredar di sejumlah media sosial, Dra. Joulla Jouverzine Benu, yang lagi berperkara hukum dengan Wenny Lumentut, melalui kuasa hukumnya Rielen Pattiasina, BSc, SH., tampak menemui Ketua TP-PKK Kota Tomohon drg. Jeand’arc Senduk- Karundeng disalah satu tempat yang berada di Kota Tomohon.
Belum tahu persis kapan, dimana, dan apa maksud pertemuan itu digelar antara Jeand’arc Karundeng dan kuasa hukum Joulla Benu.
Namun dari postingan yang kemudian menjadi viral ini, banyak netizen yang mengomentari bahwa upaya kriminalisasi terhadap Wenny Lumentut, diduga turut ditunggangi oleh Bunda Pemkot Tomohon sapaan akrab dari isteri Caroll Senduk tersebut.
“Hal ini terlihat dari postingan foto yang beredar di sejumlah media sosial.
Dimana usai mengunjungi Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Rielen Pattiasina, kuasa hukum Joulla Benu tampak mengunjungi Jeand’Arc Karundeng.
“Tugas negara di Jakarta ke Manado, ke PN Manado, kemudian bersama ibu Walkot Tomohon, tulis Pengacara Rielen Pattiasina di akun facebooknya, pada (17/6/2024) belum lama ini.
Dari postingan tersebut wajar saja jika banyak netizen yang mencurigai pertemuan antara kuasa hukum Joulla Benu dan Jeand’Arc Karundeng di tahun politik ini,” ucap Rommy Tangkere, warga Desa Lemo, Kecamatan Tombariri.
Selain Rommy, banyak juga netizen yang mencurigai pertemuan antara kuasa hukum Joulla Benu dan Jeand’Arc Karundeng.
“Bahkan mereka menduga, bahwa upaya kriminalisasi terhadap Wenny Lumentut ini, turut dimanfaatkan oleh Jeand’Arc Karundeng sebagai upaya untuk menggagalkan pencalonan Wenny Lumentut di Pilkada Tomohon 2024.
Terkait kecurigaan publik terhadap Jeand’Arc Karundeng yang kini menjabat sebagai staf ahli bidang pemerintahan di Pemkot Tomohon, saat dikonfirmasi lebih lanjut, hal ini dibantah keras oleh Jeand’Arc Karundeng sendiri.
“Itukan asumsi bukan kebenaran. Apa yang saya lakukan dapat saya pertanggung jawabkan di dunia dan akhirat,” tegasnya, Senin (17/6) sore.
“Mana buktinya, Apa cuma karena foto?., Dan hal ini sudah saya ceritakan langsung ke Wenny Lumentut, waktu pertama kali kami bertemu dengan ibu Rielen di pesawat,” terangnya.
“Kalau di ajak ketemu apa salah saya?.,Sedangkan beli barang terlalu mahal saya rasa berdosa, apalagi ingin berbuat jahat kepada orang, Itu bukan karakter saya, tepis Jeand’Arc Karundeng.
Sementara itu, Dra. Joulla Jouverzine Benu dan kuasa hukumnya Rielen Pattiasina, BSc, SH., sampai berita ini diturunkan sayangnya belum berhasil di konfirmasi terkait maksud pertemuan mereka dengan Jeand’arc Senduk, yang masih menimbulkan debat publik yang berkepanjangan.
[**/arp]