TOMOHON|PRONEWSNUSANTARA- Kepemimpinan Caroll Senduk sejak dilantik menjadi Walikota Tomohon pada 26 Februari 2021. Pada masa kepemimpinannya, telah banyak menorehkan penghargaan.
Kendati demikian, di tengah keberhasilan Caroll Senduk menjabat Walikota, juga tak lepas dari sorotan publik terhadap isteri dan kakak adiknya, yang diduga ikut memanfaatkan jabatan Caroll Senduk sebagai Walikota Tomohon.
Terhitung, selama memimpin Kota Tomohon, keluarga dekat Caroll Senduk ditempatkan dalam posisi strategis. Kakaknya, Darius AJ Senduk, yang akrab disapa Didi, dilantik sebagai Staf Khusus Walikota Bidang Kebijakan Publik pada 20 Oktober 2021.
Selanjutnya, Caroll Senduk melantik istrinya, Jeand’arc Karundeng, sebagai Staf Ahli Walikota Tomohon.
Meskipun awal jabatannya adalah Kepala Puskesmas dalam jenjang jabatan Eselon 4A.
Jeand’arc langsung dilantik oleh suaminya dalam jabatan Staf Ahli dalam jenjang jabatan Eselon 2B setara Kepala Dinas.
Padahal Jeand’arc sendiri berlatar belakang sebagai Dokter Gigi, namun diangkat oleh suaminya dalam tugas Staf Ahli Bidang Politik, Pemerintahan dan Hukum.
Selain itu, selama era kepemimpinan Caroll Senduk, Jeand’arc Karundeng juga memimpin berbagai organisasi, termasuk menjadi Ketua PMI Kota Tomohon, Ketua Kwarcab Pramuka, Ketua IWAPI, Ketua Dekranas dan Bunda Paud.
“Wajar saja jika isu nepotisme ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Beberapa pihak mempertanyakan etika dan transparansi dalam penunjukan posisi strategis di pemerintahan.
Bahkan dilansir dari rakyat bicaranew.com pada terbitan 15 April 2024, dalam isi berita yang berjudul “Bukan Rahasia Umum Adik Wali Kota Tomohon Atur Semua Fee Proyek” menyebutkan.
Dilingkungan Pemerintah Kota Tomohon terkait anggaran proyek tiap SKPD diduga diatur oleh adik Wali Kota Tomohon berinisial BS alias Bar, dalam mengumpul fee proyek hingga mengerjakan sendiri proyek berbanderol miliaran rupiah.
Sontak saja dugaan nepotisme ini langsung merebak luas dan banyak menimbulkan kecurigaan terhadap pemerintahan Walikota Tomohon Caroll Senduk, Dimana sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian ini, justru diduga melibatkan adik kandungnya sendiri BS.
Dari pemberitaan tersebut, pemerintah Kota Tomohon sendiri dan pihak terkait, belum memberikan klarifikasi dimana adanya informasi dugaan nepotisme yang diberitakan oleh media tersebut, sebagaimana yang dilansir.
Tak hanya itu saja, selain adik kandung Walikota Tomohon, ternyata Kakak Kandungnya sendiri sebut saja seorang pria berinisial DS alias Darius, diduga juga ikut menikmati berbagai bantuan yang diperuntukkan untuk kelompok petani bunga.
Dari data yang berhasil diperoleh media ini, Pada Tahun 2021 kelompok Tani Flowering yang di pimpin oleh DS, tercatat pernah menjadi salah satu penerima bantuan program kementerian pertanian.
Pada 2023 yang lalu, Kelompok Pertanian DS masuk lagi sebagai salah satu calon penerima bantuan untuk program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, namun belum beruntung, lantaran dari 12 kelompok tani yang diusulkan hanya 9 kelompok tani saja yang disetujui.
Tak berhenti disitu, pada Tahun 2024 ini, kelompok pertanian yang Ia pimpin, juga kembali menjadi penerima bantuan di Dinas Pertanian Kota Tomohon, berupa bantuan beni.
Terkait informasi tersebut, Kepada Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kota Tomohon, Dr. Karel Lala, SP., tak menampik jika Kakak kandung Walikota Tomohon ini, adalah pemilik kelompok tani yang bernama Flowering yang berasal dari Kelurahan Kakaskasen 2, Kecamatan Tomohon Utara.
Benar Kelompok Tani DS pernah mendapatkan bantuan Kelompok dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Tomohon.
“Bantuan itu untuk menunjang program-program pertanian yang ada di Kota Tomohon,” singkat Karel Lala.
Sementara itu sejumlah Tokoh masyarakat Tomohon seperti Tommy Pangemanan menilai, bahwa kelompok tani yang dipimpin oleh Kakak Kandung Walikota dinilai kurang tepat oleh mereka.
“Pasalnya bantuan tersebut seharusnya diperuntukkan untuk kelompok tani yang kurang mampu.
Apakah Kakak kandung Walikota Tomohon ini adalah masuk gologan orang yang tidak mampu?
“Tanya penggiat anti korupsi di Kota Tomohon ini sembari berharap, agar seluruh bantuan yang berasal dari Kementrian Pertanian dan Dinas Pertanian Kota Tomohon hendaknya diperuntukkan kepada kelompok tani yang kurang mampu, agar tepat sasaran,” pungkasnya.
[**/arp]