MINAHASA|ProNews- MARAKNYA praktik galian C illegal semakin menggila di Kabupaten Minahasa, meskipun telah menjadi sorotan sejumlah media dan masyarakat. Bahkan, aparat penegak hukum dinilai tidak mampu menertibkan praktik ini dengan efektif.

“Salah satu contohnya yang terjadi saat ini di kelurahan Makalonsouw, kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Beberapa lokasi galian C ilegal di kelurahan tersebut menjadi saksi bisu dari keberanian sejumlah alat berat dan mobil truk yang terus beroperasi tanpa ada tindakan penegakan hukum yang tegas.

Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah rentan ini juga melibatkan oknum aparat kepolisian, seperti yang disebutkan oleh sejumlah sumber terpercaya dalam media ini.

Galian C ilegal di kelurahan Makalonsouw sendiri menjadi salah satu sasaran utama praktik ilegal ini.

Bukan hanya merusak lingkungan setempat, namun praktik ini juga menyebabkan kerusakan pada jalan serta mengotori lingkungan sekitarnya.

“Lingkungan yang semula indah dan asri kini terancam akibat aktivitas yang tidak terkontrol ini,” tambah sejumlah masyarakat di kelurahan tersebut.

Lebih ironis lagi, material hasil galian C ilegal ini disinyalir dikirim ke proyek Revitalisasi Danau Tondano yang dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa.

Tindakan ini jelas melanggar hukum dan harus segera dihentikan untuk menjaga kelestarian lingkungan serta memastikan proyek-proyek pembangunan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Warga setempat merasa prihatin dengan situasi ini yang terus berlangsung tanpa ada tindakan serius dari pihak berwenang.

Mereka berharap agar pemerintah daerah dan penegak hukum dapat segera mengambil langkah tegas untuk memberantas praktik ilegal ini dan melindungi lingkungan serta kepentingan masyarakat.

Dalam situasi seperti ini, peran media dan masyarakat juga sangat penting dalam memberitakan dan menyuarakan kejahatan lingkungan ini.

Semoga laporan ini dapat mendorong pihak berwenang untuk bertindak dengan sungguh-sungguh demi kelestarian alam serta keberlangsungan pembangunan yang berkelanjutan.

Kami akan terus memantau perkembangan terkait masalah ini dan menyampaikan informasi terbaru kepada Anda, ujar sejumlah sumber kepada Wartawan media ini.

[**/arp]