TOMOHON|PRONEWSNUSANTARA- Harga jual hasil panen petani terus merosot dan tidak stabil. Hal ini membuat para petani di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, sulit untuk mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil panen mereka.
Beberapa petani bahkan mengeluhkan bahwa mereka harus menjual hasil panen dengan harga yang jauh di bawah biaya produksi.
Pada saat yang sama, program-program bantuan yang digulirkan oleh pemerintah Tomohon tidak terlaksana dengan baik dan tidak tepat sasaran.
Bantuan yang seharusnya diterima oleh petani justru diperebutkan oleh oknum-oknum yang tidak berhak, sehingga petani yang membutuhkan bantuan tersebut tidak mendapatkannya.
Masyarakat petani di Tomohon berharap agar pemerintah daerah, terutama Walikota Caroll Senduk, dapat lebih memperhatikan dan memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Pasalnya para petani di Kota Tomohon mengalami kesulitan akibat kelangkaan pupuk bersubsidi yang sangat meresahkan.
Setiap musim tanam, kelangkaan pupuk terus terjadi tanpa ada penanganan dari pemerintah Tomohon untuk mengatasi masalah ini. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat petani Tomohon.
Denny Turambi dan Eky Mangundap, petani di Perkebunan Wawo, Kelurahan Matani Dua, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, mengungkapkan kekhawatiran mereka.
Mereka menyatakan bahwa keluarga mereka akan mengalami kesulitan jika gagal panen karena kelangkaan pupuk.
Bahkan, untuk tahun ini tidak ada pupuk yang masuk ke Tomohon, sehingga mereka terpaksa membeli pupuk dari luar Tomohon dengan harga yang jauh lebih tinggi, mencapai 200 ribu rupiah, dibandingkan harga pupuk di Tomohon yang berkisar 130 ribu rupiah.
Sayangnya terkait kelangkahan pupuk subsidi yang terjadi di Tomohon, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Kota Tomohon, Karel Lala, tidak dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan terkait kelangkaan pupuk subsidi yang dikeluhkan oleh para petani.
Saat media ini mencoba mendatangi langsung di Dinas Pertanian dan Peternakan Pertanian Tomohon, dan menghubungi nomor selulernya, pada Senin (10/6/2024) siang.
“Sampai berita ini diturunkan, sayangnya Karel Lala, sendiri belum berhasil dikonfirmasi.
Kondisi ini semakin memperparah keadaan para petani yang terus mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk yang dibutuhkan untuk menanam.
Diharapkan pemerintah setempat segera mengambil langkah yang tepat untuk menangani kelangkaan pupuk ini demi menjaga kesejahteraan dan keberlangsungan usaha para petani di Kota Tomohon.
Masyarakat Tomohon juga menyerukan agar Walikota Tomohon, Caroll Senduk, terjun langsung ke lapangan untuk memahami kondisi yang mereka hadapi dan memberikan solusi yang konkret, sebagaimana yang disampaikan oleh Tokoh pemerhati pembangunan Kota Tomohon, Josis Ngantung.
Sebagai wakil rakyat, Walikota Caroll Senduk diharapkan untuk lebih proaktif dalam mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat petani, serta bertindak secara cepat dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh petani di Tomohon,” ucap Mantan Staf Khusus Walikota Tomohon ini.
Menurut Josis Ngantung, Kesejahteraan petani adalah salah satu indikator keberhasilan sebuah pemerintahan, dan hal ini tentu harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah,” jelasnya.
[**/arp]